sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IHSG ditutup melemah 1,09%

Sektor keuangan yang melemah 2,33% dan sektor agribisnis yang melemah 2,1%, menjadi pendorong pelemahan IHSG hari ini.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 12 Mei 2020 16:52 WIB
IHSG ditutup melemah 1,09%

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,09% ke level 4.588 pada Selasa (12/5). Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp1,04 triliun di seluruh pasar.

Sebanyak 6,7 miliar lembar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp6,9 triliun. Sektor keuangan yang melemah 2,33% dan sektor agribisnis yang melemah 2,1%, menjadi pendorong pelemahan IHSG hari ini.

Analis Pilarmas Sekuritas Nico Demus mengatakan, sentimen pelemahan IHSG dari dalam negeri datang dari Bank Indonesia (BI) yang dalam surveinya menunjukkan penurunan penjualan eceran periode Maret 2020. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2020 yang turun -4,5% (yoy) atau lebih dalam dibandingkan Februari 2020 sebesar -0,8% (yoy).

Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko mengatakan penurunan tersebut bersumber dari kontraksi penjualan pada hampir seluruh kelompok komoditas yang dipantau, kecuali kelompok makanan, minuman dan tembakau yang tetap solid. Penurunan penjualan eceran terdalam terjadi pada kelompok barang lainnya, khususnya subkelompok sandang.

Sponsored

"Kami melihat penurunan IPR pada Maret berasal dari pola konsumsi masyarakat yang berubah akibat pandemi Covid-19 ini. Hal tersebut terindikasi dengan inflasi inti yang terus menguat seiringan dengan inflasi yang terjaga stabil pada target pemerintah," tutur Nico.

Selain itu, lanjut Nico, pola konsumsi masyarakat yang berubah dengan adanya penjualan online juga ikut berkontribusi pada perubahan yang terjadi. Adanya persaingan pada industri retail memang cukup menjadi pekerjaan rumah bagi para pengusaha untuk mengatur ulang strategi agar dapat bersaing.

"Penurunan pada retail sales, kami nilai tidak terlalu berpengaruh pada pasar saat ini, kami cenderung fokus kepada consumer spending yang terus menguat sejak 2019. Meskipun agak melambat pada Februari, namun kami menilai hal ini seiringan dengan antisipasi masyarakat dalam menghadapi pandemi," kata Nico.

Berita Lainnya
×
tekid