sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IHSG ditutup melemah 2,78% ke level 5.006

Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp1,48 triliun.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Senin, 03 Agst 2020 17:26 WIB
IHSG ditutup melemah 2,78% ke level 5.006

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,78% ke level 5.006 pada perdagangan Senin (3/8). Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp1,48 triliun.

Tercatat sebanyak 10,6 miliar lembar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp10,9 triliun. Saham-saham yang berada di sektor aneka industri yang turun 4,54% dan sektor properti yang turun 3,69% menjadi pendorong pelemahan IHSG hari ini.

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, IHSG melemah setelah perkiraan resesi global membuat kekhawatiran investor meningkat. Selain itu, laporan keuangan yang di bawah ekspektasi dan indeks manufaktur yang masih belum memasuki area ekspansi juga menjadi faktor pelemahan IHSG.

Data indeks kinerja manufaktur Indonesia pada Juli 2020 tercatat hanya naik sebesar 46,9, lebih tinggi ketimbang periode sebelumnya sebesar 39,1. Ini menjadi indikasi kinerja sektor manufaktur dalam negeri yang belum pulih. Sebab, dari segi indeks PMI Manufaktur masih berada dibawah 50, yang artinya belum memasuki fase ekspansi.

"Aksi jual investor asing pada perdagangan awal pekan ini juga terlihat cukup tinggi sebesar Rp1.48 triliun. Saham BBRI, TLKM, ASII, dan BBCA menjadi yang terbanyak dijual secara net sell value," ujar Lanjar.

Adapun sentimen untuk pekan ini, Lanjar mengatakan, investor akan fokus pada data pertumbuhan pinjaman dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diekspektasi negatif.

Sementara itu, analis Artha Sekuritas Dennies Christoper mengatakan, IHSG ditutup melemah dibayangi oleh resesi Amerika Serikat setelah rilis angka GDP yang terkontraksi parah.

"Dari dalam negeri, data inflasi yang dirilis BPS berada di bawah konsensus dan investor mengantisipasi rilis data GDP Indonesia pada 5 Agustus, yang diperkirakan lebih buruk dibandingkan ekspektasi," ujar Dennies.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid