sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IHSG ditutup menguat dampak optimisme pemulihan Covid-19

Penguatan IHSG datang dari pernyataan Presiden Joko Widodo meminta masyarakat bersatu agar angka Covid-19 bisa turun pada Juni.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 28 Apr 2020 16:05 WIB
IHSG ditutup menguat dampak optimisme pemulihan Covid-19

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,36% ke level 4.529 pada perdagangan Selasa (28/4). Investor asing tercatat membukukan penjualan bersih di seluruh pasar sebesar Rp1,1 triliun.

Tercatat sebanyak 6,4 miliar lembar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp6,24 triliun. Sebanyak 171 saham mencatatkan kenaikan kinerja dan 195 saham masuk ke zona merah.

Sektor industri dasar yang naik 2,99% dan sektor agribisnis yang naik 2,51% menjadi sektor pendorong penguatan laju IHSG hari ini.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Nico Demus mengatakan sentimen penguatan IHSG datang dari pernyataan Presiden Joko Widodo yang meminta rakyat Indonesia bekerja lebih keras, lebih patuh, dan lebih disiplin agar pada Juni Indonesia bisa menurunkan angka Covid-19.

"Bulan Juli nanti diharapkan kita bisa memulai hidup normal kembali. Hal ini tentunya memberikan asa akan bangkitnya ekonomi dalam negeri diharapkan menjaga volatilitas indeks IHSG," ujar Nico.

Selain itu, pelaku pasar juga terlihat tengah menunggu momentum untuk IHSG kembali melanjutkan penguatan. Nico mengatakan sentimen terkait perlambatan kredit dan kualitas kredit masih membayangi kinerja saham perbankan dalam beberapa hari terakhir.

Selain itu, lanjut Nico, Indeks MSCI Indonesia juga mencatatkan kinerja lebih buruk dibanding MSCI Emerging Market, seiring dengan keluarnya aliran modal investor asing dari bursa saham Indonesia dalam beberapa pekan terakhir.

Nico mengatakan tekanan jual pada pasar saham yang besar di Indonesia membuat kinerja IHSG cenderung kurang menarik, jika dibandingkan kinerja indeks saham negara berkembang lainnya. Hal ini juga tercermin dari kinerja indeks MSCI Indonesia yang lebih buruk dibanding MSCI Emerging Markets.

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid