sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IHSG ditutup naik 0,27% ke level 5.157

Tercatat sebanyak 9,8 miliar lembar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp7,2 triliun.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Senin, 10 Agst 2020 17:46 WIB
IHSG ditutup naik 0,27% ke level 5.157

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,27% ke level 5.157 pada Senin (10/8). Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih sebesar Rp477 miliar.

Tercatat sebanyak 9,8 miliar lembar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp7,2 triliun. Sektor agrikultur yang naik 0,64% dan sektor industri dasar yang naik 0,46% menjadi pendorong penguatan IHSG hari ini.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Nico Demus mengatakan penguatan IHSG ini didorong oleh keluarnya gaji ke-13 Pegawai Negeri Sipil (PNS). Seperti diketahui, pemerintah telah menganggarkan dana sejumlah Rp28,5 triliun untuk gaji ke-13 ini.

Anggaran tersebut terdiri dari dana melalui APBN sebesar Rp14,6 triliun, gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji untuk ASN pusat Rp6,73 triliun, pensiunan Rp7,86 triliun, dan yang berasal dari APBD untuk ASN daerah Rp13,89 triliun.

Pemerintah juga akan memberikan bantuan gaji tambahan kepada para pekerja, dengan pendapatan tertentu dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT). Bantuan ini diharapkan akan mendorong daya konsumsi masyarakat di tengah tekanan menurunnya daya beli masyarakat, akibat dampak pandemi Covid-19 yang sedang terjadi di Indonesia.

"Pelaku pasar cukup berharap stimulus dari pemerintah dapat mendorong IHSG untuk ke luar dari fase sideway panjangnya." ujar Nico.

Selain itu, Nico mengamati, aksi jual investor asing pada satu pekan terakhir cukup mendapat perhatian oleh pelaku pasar. Isu terkait rebalancing portfolio investor asing menjadi pertanyaan pelaku pasar.

"Meskipun risiko investasi di Indonesia terus menurun dalam satu bulan terakhir, namun hal tersebut belum mampu mengajak investor asing untuk kembali masuk ke Indonesia," katanya.

Sponsored

Terlebih mendekati pemilihan presiden di Amerika, menurut Nico tekanan dari geopolitik menjadi cukup besar. Sehingga, ikut memberikan kenaikan pada alternatif investasi di luar pasar saham.

"Kami melihat dalam beberapa bulan ke depan sentimen dari geopolitik cukup mewarnai pergerakan IHSG, terlebih beberapa perjanjian dagang Amerika Serikat dan China yang turut mempengaruhi permintaan akan produk ekspor dari Indonesia," tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid