sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IHSG fluktuatif terdampak aksi tunggu The Fed

Sentimen eksternal dan internal masih membayangi pergerakan IHSG.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Rabu, 27 Feb 2019 09:00 WIB
IHSG fluktuatif terdampak aksi tunggu The Fed

Laju indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami fluktuasi pada Rabu (27/2). Sentimen eksternal dan internal masih membayangi pergerakan IHSG.

Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menyebut, dari sisi eksternal IHSG dipengaruhi adanya pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell di depan Kongres pada Selasa (26/2) yang mungkin akan memberikan vitamin kepada indeks hari ini.

"Ditambah lagi dengan ketidakpastian tentang kebijakan perdagangan AS-China, masih terus menjadi sentimen bagi indeks," kata Nico kepada Alinea.id, Rabu (27/2).

Sebelumnya, Powell mengatakan, ekonomi Amerika Serikat (AS) harus terus berkembang dengan kecepatan yang solid, meskipun memang agak melambat tahun ini. Powell juga memperingatkan risiko yang meningkat tahun ini seperti perlambatan global dan pasar keuangan yang tidak menentu.

Selain itu, Powell mengatakan The Fed akan lebih sabar dalam menentukan kapan saat yang tepat untuk menaikkan tingkat suku bunga. 

Nico menjelaskan, dengan potensi ekonomi yang melambat dan didukung oleh tingginya ketidakpastikan global tahun ini, pihaknya memprediksi cukup kecil  kemungkinan The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga. 

“Hal itu pun ditunjukkan dengan rendahnya tingkat probabilitas kenaikkan tingkat suku bunga The Fed tahun ini yang hanya berkisar 2.1% - 2.7%," ujar Nico.

Menurutnya, hal itu merupakan sesuatu yang akan disambut baik khususnya oleh emerging market. Sebab, hal ini akan mendorong arus capital inflow. Meski dengan catatan, perdamaian perang dagang antara AS dan China berlangsung dengan baik. 

Sponsored

"Secara teknikal, kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak variatif yang cenderung melemah dan di perdagangkan pada rentang harga 6.512-6.555 untuk perdagangan hari ini," katanya.

Nico merekemonedasikan saham PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR), PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Senada, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai, dana asing masih terus mengalir ke Indonesia dalam waktu ke depan. Dengan kata lain, pelaku pasar berpotensi terus mencatatkan beli bersih (net buy) bila dilihat sejak awal tahun atau year to date (ytd).

"Capital inflow yang masih tercatat secara year to date berpeluang untuk terus bertambah mengingat saat ini masih berada pada awal tahun," kata William dalam riset hariannya.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI),  jumlah net buy pelaku pasar asing secara year to date menyentuh angka Rp11,49 triliun. Sementara, khusus perdagangan kemarin tercatat net buy sebesar Rp352,6 miliar. 

"Oleh karena itu IHSG diprediksi akan menguat eberapa waktu mendatang atau jangka menengah. Hari ini IHSG pada level 6.418-6.585," ucap William.

William menganjurkan beberapa saham hari ini seperti, PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON), PRT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF).

Sebagai informasi, pada perdagangan kemarin IHSG ditutup menguat 15 poin atau naik 0,24% ke level 6.540. Sektor konsumer dan manufaktur memberikan kontribusi kenaikan terbesar pada perdagangan kemarin. Investor asing mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp352,68 miliar.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid