Indah Prakasa Sentosa rancang rights issue

PT Indah Prakasa Sentosa Tbk merancang rights issue pada tahun depan untuk membangun terminal penampungan bahan bakar minyak (BBM) di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Sekretaris Perusahaan Indah Prakasa Sentosa, Karya Bakti Kaban, mengatakan rencana penerbitan saham baru melalui mekanisme rights issue akan dilakukan pada 2019. Hal itu dilakukan setelah perseroan melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia April 2018.

"Setelah IPO kami akan rights issue untuk pembangunan terminal di Balikpapan. Total kebutuhan dana Rp200 miliar, tetapi belum ada rincian rights issue berapa banyak," kata dia usai Due Dilligence Meeting & Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham di Hotel Grand Amir Hotel, Jakarta, Rabu (14/3).

Terminal penampungan bahan kimia dan bahan bakar minyak (BBM) di Balikpapan segera dibangun jika perseroan mendapatkan dana segar dari rights issue. Balikpapan dipilih lantaran pangsa pasar yang besar dan telah ada sejumlah perusahaan raksasa seperti Pertamina, Petronas, hingga Petrosea.

Pembangunan terminal storage tersebut akan dimulai pada 2019 dan dapat beroperasi pada pertengahan 2020. Ekspansi tersebut diharapkan dapat mendorong kinerja keuangan perseroan.

Manajemen Indah Prakasa Sentosa membidik pendapatan senilai Rp672 miliar dan laba bersih Rp19 miliar-Rp20 miliar pada tahun ini. Target tersebut melesat 300% dari pendapatan tahun lalu Rp218 miliar dan rugi Rp14,43 miliar.

Perseroan mengalokasikan anggaran belanja modal (capital expenditure/Capex) senilai Rp70 miliar pada tahun ini. Dana tersebut diperoleh dari IPO sebesar Rp48 miliar-Rp58 miliar, dan laba ditahan. 

Indah Prakasa Sentosa (Inprase) saat ini mengoperasikan 2 unit kapal SPOB, serta lebih dari 180 unit truk berbagai jenis untuk menunjang kegiatan operasional. Kegiatan usaha perseroan adalah penyedia jasa logistik, perdagangan, distribusi, dan energi eceran (SPBU & SPBE) di kota-kota besar di Indonesia.

Total aset perseroan mencapai Rp434 miliar dengan liabilitas Rp314 miliar. Sedangkan, total ekuitas perseroan mencapai Rp119 miliar.