sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indo Premier Sekuritas targetkan 200.000 investor baru di 2021

Harga saham yang sedang murah, dimanfaatkan oleh calon investor untuk masuk berinvestasi.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Kamis, 14 Jan 2021 15:52 WIB
Indo Premier Sekuritas targetkan 200.000 investor baru di 2021

PT Indo Premier Sekuritas membidik 200.000 nasabah baru pada 2021. Melihat capaian tahun lalu, Indo Premier Sekuritas optimistis target tersebut akan tercapai.

Head of Marketing Indo Premier Sekuritas Paramita Sari mengatakan, harga saham yang sedang murah justru dimanfaatkan oleh calon investor untuk masuk dan memulai investasi sahamnya. Indo Premier Sekuritas pun mencatat lonjakan signifikan penambahan investor baru pada 2020.

"Data internal menunjukkan target 100.000 nasabah baru pada 2020 terlampaui di tengah pandemi Covid-19. Nasabah baru tersebut didominasi dari kalangan milenial dan usia produktif 20-35 tahun,“ kata Paramita dalam keterangan resminya, Kamis (14/1).

Dia menjelaskan, sepanjang 2020 ada penambahan lebih dari 150.000 nasabah baru di Indo Premier, yang didominasi kalangan milenial dan usia produktif.

Investor baru dari kalangan milenial dan usia produktif, kepincut masuk di pasar modal karena daya tarik modal awal yang sangat terjangkau dan kemudahan dalam transaksi yang kini sudah berbasis aplikasi.

"Aplikasi IPOT terbukti menjadi daya pikat investor pemula untuk mendulang cuan dari pasar saham. Aplikasi IPOT dapat diandalkan sejak saat pembukaan pasar," ujarnya.

Dengan kelebihan aplikasi IPOT ini, Indo Premier pun optimistis pada 2021 ini, jumlah nasabah baru akan semakin tumbuh drastis.

"Target kami pada 2021 ini sebanyak 200.000 nasabah baru. Kami optimis target ini tercapai, berkat aplikasi IPOT dan konsolidasi solid tim Indo Premier dengan berbagai kegiatan edukasi dan literasinya," tutur dia

Sponsored

Selain itu, banyak sentimen positif untuk pasar modal Indonesia. Mulai dari distribusi vaksin Covid-19, hingga pemulihan ekonomi yang memunculkan optimisme dan harapan.

"Sejauh ini sentimen positif masih lebih kuat dibanding sentimen negatifnya. Kendati demikian, ini bukan berarti pergerakan IHSG akan selamanya melaju mulus, karena yang namanya investasi selalu ada volatilitas, baik yang terduga maupun tidak terduga," ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid