sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indonesia gandeng Jepang perkuat industri farmasi nasional

Penguatan ini sejalan dengan enam pilar transformasi Kesehatan Nasional.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Minggu, 09 Okt 2022 10:11 WIB
Indonesia gandeng Jepang perkuat industri farmasi nasional

Indonesia terus perkuat kerja sama di bidang kesehatan, salah satunya dengan menggandeng Jepang untuk industri farmasi dan alat kesehatan nasional. Tujuan kerja sama ini dilakukan untuk meningkatkan performa dan ketahanan sistem kesehatan bagi pencapaian derajat masyarakat yang lebih baik.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha menyampaikan bahwa penguatan ini sejalan dengan enam pilar transformasi Kesehatan Nasional. Beberapa pilar tersebut, pertama yaitu Indonesia sedang mengembangkan platform digital kesehatan nasional (SatuSehat), dan pendekatan genomik (BGSi). Kedua, program ini diharapkan dapat berkolaborasi dengan Jepang.

''Kami mengundang mitra dari Jepang untuk turut berkontribusi dalam pengembangan teknologi farmasi dan alat kesehatan di Indonesia,'' kata Kunta dalam siaran pers, dikutip Minggu (9/10). 

Di pilar ketiga, Indonesia juga sedang berproses untuk mengubah ketahanan sistem kesehatan dengan meningkatkan produksi farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.

Lebih lanjut, dari sisi kebutuhan layanan kesehatan baik di layanan primer maupun sekunder, penguatan bioteknologi dilakukan melalui penguasaan vektor virus, teknologi berbasis asam nukleat, protein rekombinan untuk memproduksi vaksin dan obat-obatan bagi masyarakat di dalam negeri, seperti, eritropoietin, insulin, antibodi monoklonal dan produk turunan plasma. 

"Di bidang farmasi, kami bertujuan untuk memproduksi enam dari sepuluh bahan farmasi aktif (API) secara lokal," tandas Kunta.

Kunta juga berharap adanya eksplorasi lebih lanjut seperti kemitraan, transfer teknologi, dan kolaborasi penelitian untuk dapat meningkatkan produksi alat kesehatan, bahan medis habis pakai di dalam negeri, dan manufaktur vaksin.

Untuk bisa mencapai target ketahanan tersebut, Kementerian Kesehatan pun sudah menetapkan kebijakan yang mencakup langkah-langkah kritis mulai dari fasilitasi uji klinis dan transfer teknologi. Dari sisi produksi juga diutamakan akselerasi produksi dari dalam negeri.

Kesepakatan kerja sama ini dilakukan dalam Forum Bisnis Farmalkes dan telah ditandatsngani antara Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) dengan mitra di Jepang yakni FPMAj, terutama untuk membuka kontak dalam penjajakan co-production dan riset. 

Berita Lainnya
×
tekid