sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indonesia peringkat ke-10 IPO global

Jumlah perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2018 mencapai 4% dari total IPO di dunia.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 23 Jul 2019 12:51 WIB
Indonesia peringkat ke-10 IPO global

Hasil riset Ernst and Young (EY) menyebutkan pada 2018 Bursa Efek Indonesia (BEI) menduduki peringkat ke-10 dari total keseluruhan jumlah penawaran umum perdana saham global. Jumlah perusahaan yang melantai di BEI pada 2018 mencapai 55, atau 4% dari 1384 emiten baru dari keseluruhan IPO global. 

Partner Transaction Advisory Services EY Indonesia Sahala Situmorang mengatakan go public bukan hal yang mudah dilakukan. Perusahaan yang berkeinginan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana perlu mempersiapkan diri lebih awal dan menyeluruh sehingga mereka dapat menangkap kesempatan yang tepat ketika membuka sahamnya ke publik.

"Berdasarkan riset yang EY lakukan, persiapan IPO yang baik itu 18 hingga 24 bulan," ujar Sahala di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (23/7).

EY yang membuka masterclass IPO di BEI hari ini, mengatakan ada beberapa perusahaan yang tengah menyiapkan rencana IPO. Beberapa perusahaan tersebut berasal dari sektor tambang, e-commerce, dan grup perusahaan. Namun, Sahala masih enggan menjelaskan secara rinci perusahaan apa saja yang mengikuti masterclass EY.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Penialaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan ada 15 perusahaan dengan 30 peserta yang mengikuti masterclass IPO EY Indonesia. 

Nyoman melanjutkan, BEI berharap peserta masterclass adalah calon emiten yang sudah berminat, yang sudah mempersiapkan diri, dan sudah mempunyai tim.

"Termasuk di antaranya Softex dan Gramedia Publisher. Kalau Gramedia masuk ke masterclass, harusnya tim dan preparation untuk IPO sudah ada," kata Nyoman.

Hingga akhir tahun ini, setidaknya terdapat 32 emiten baru yang mencatatkan sahamnya di papan perdagangan BEI. IPO tersebut didominasi oleh perusahaan-perusahaan kecil dan menengah. 

Sponsored

Melihat dominasi perusahaan kecil dan menengah tersebut, Nyoman mengatakan BEI ingin perusahaan besar melakukan IPO. Nyoman mengatakan pihaknya juga telah mengusahakan hal tersebut dengan menyurati perusahaan-perusahaan besar dan melakukan presentasi di depan mereka.

"Masalah respon nanti kita kembalikan ke mereka, ini kan pilihan yang strategis. Kami minta kesempatan buat presentasi, setengahnya sudah memberikan respon, yang belum kita kejar juga untuk mendapatkan kesempatan yang lain," ujar Nyoman.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid