Indonesia penyumbang ekonomi digital Asia Tenggara senilai US$53 miliar
Heru menjelaskan, selama 2020-2021 demografi Indonesia menujukan pertumbuhan ekonomi yang positif setelah pascapenurunan pandemi.
Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) menjelaskan saat ini pertumbuhan perekonomian digital Indonesia berada pada posisi positif di industri global Asia Tenggara. Salah satunya, melalui e-commerce yang menjadi penyumbang utama ekonomi digital Indonesia senilai US$53 miliar.
Heru Kristiyana, Kepala Esekutif Perbankan, merangkap menjadi Anggota Komisioner OJK menyampaikan potensi ekonomi keuangan digital Indonesia terbesar di Asia Tenggara diproyeksikan terus meningkat di 2025 pada penghasilan Groos Merchandise Value (GMV) senilai US$146 miliar.
“Bedasarkan Gross Merchandise Values ( GMV) online spending di Indonesia tertinggi di Asia tenggara, Mencapai US$70 miliar. Jumlah ini meningkat karena pertumbuhan dari e-commerce. Pihaknya kembali menyokong utama ekonomi digital di Indonesia yaitu senilai US$53 miliar serta memiliki pertumbuhan ekonomi terbesar di 2021," kata dia.
Heru menjelaskan selama 2020-2021 demografi Indonesia menujukan pertumbuhan ekonomi yang positif setelah pasca penurunan pandemi.
“Dari 72% dari konsumen baru atau 15 juta orang berasal dari area nonmetropolitan, secar positif menunjukkan peningkatan penetrasi digital di Indonesia. Kemudian kedepan masyarakat akan melakukan pelayanan e-commerce dalam jangka 1-2 tahun mendatang," jelasnya
Bahkan, demikian diketahui saat ini perubahan Indonesia berada dalam posisi pertumbuhan positif meskipun lebih menunjukkan dengan total 3,51%.
“Kita tahu bahwa Indonesia tugas mulai mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif pada triwulan II-2021 mencapai 7,07% pada triwulan II-2021 sebesar 3,51% (yoy), tentunya melanjutkan pertumbuhan positif meskipun dalam tren yang lebih rendah," tutupnya dalam paparan tersebut.