sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah optimistis tak terpengaruh lesunya ekonomi dunia

Banyak faktor yang menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Soraya Novika
Soraya Novika Rabu, 05 Jun 2019 21:01 WIB
Pemerintah optimistis tak terpengaruh lesunya ekonomi dunia

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menegaskan bahwa Indonesia tidak akan terdampak secara langsung atas koreksi pertumbuhan ekonomi dunia yang baru-baru ini dirilis Bank Dunia. 

"Dampak negatif pada ekonomi kita pasti ada, namun tidak langsung dalam skala besar," ujar Menko Darmin di rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra IV Nomor 17, Jakarta Selatan, Rabu (5/6).

Sebelumnya, Bank Dunia merevisi target pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,6% atau turun 0,3% dari proyeksi semula sebesar 2,9%. Darmin tidak memungkiri ekonomi dunia yang bakal melambat karena perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China pada akhirnya akan memengaruhi ekspor Indonesia. 

Namun demikian, menurut Darmin, pengaruhnya tak bakal signifikan. Pasalnya, kondisi perekonomian Indonesia terjaga oleh berbagai faktor, salah satunya yaitu meningkatnya peringkat kredit utang jangka panjang Indonesia dari BBB- menjadi BBB oleh Standard and Poor's (S&P).

"Nah, kalau saya bilang tadi ekonomi kita masih relatif oke karena ada faktor-faktor lain. Lihat itu saja S&P. Meskipun perekonomian global melambat dan Indonesia juga kena imbas, tapi karena ada faktor lain jadi masih ada investor yang tetap banyak yang mau berinvestasi," tuturnya.

Selain itu, S&P juga meningkatkan peringkat utang Indonesia jangka pendek menjadi A-2 dari A-3. Kenaikan peringkat tersebut mencerminkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat dan dinamika kebijakan yang mendukung.

Terpisah, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati juga meyakini perekonomian Indonesia bakal tetap sehat. Menurutnya, negara-negara seperti Indonesia tidak lagi mengkhawatirkan penurunan pertumbuhan ekonomi dunia oleh akibat memanasnya gejolak perang dagang AS dengan China.

"Dengan demikian maka kuartal II, III dan IV memang akan terpengaruh, tapi tidak lagi menjadi ancaman tapi kebanyakan seluruh negara saat ini malah bersiap-siap menghadapi implementasi dari perang tarif tersebut," ujar Menkeu Sri.

Sponsored

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, salah satu bentuk antisipasi terhadap perang tarif yang disiapkan pemerintah RI ialah perluasan ekspor. 

"Kita perlu manfaatkan momentum ini dengan cara memperluas kesempatan eskpor dagang kita bukan hanya dengan negara tradisional seperti China, tapi bisa ke negara-negara lain," kata Wimboh di kediamannya, Rabu (5/6).
 
Sektor lain yang dapat dimanfaatkan atas pelemahan ekonomi dunia tersebut, menurut Wimboh, adalah pariwisata. Indonesia bisa mengembangkan berbagai potensi di bidang pariwisata di tengah kondisi ekonomi dunia yang lesu.

"Tourism itu tidak berpengaruh banyak oleh situasi tersebut. Apalagi pariwisata kita tegolong murah, destinasi menarik yang kita miliki tidak tertandingi. Siapa yang punya Borobudur kecuali Indonesia?" ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid