sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indosat alami rugi Rp457 miliar pada kuartal III-2020

Rugi bersih naik Rp172,9 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 03 Nov 2020 18:25 WIB
Indosat alami rugi Rp457 miliar pada kuartal III-2020

PT Indosat Tbk. (ISAT) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 9,2% menjadi Rp30,6 triliun pada kuartal III-2020, dibandingkan dengan kuartal III-2019 sebesar Rp18,8 triliun. Peningkatan pendapatan ini dikontribusi oleh layanan selular, multimedia, internet & data communication services (MIDI), dan lini telekomunikasi tetap yang masing-masing menyumbang 83%, 15%, dan 2% kepada pendapatan perseroan.

Perseroan mencatat pendapatan selular meningkat 12,9% menjadi Rp17 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp15 triliun. Peningkatan pendapatan selular ini disebabkan adanya peningkatan pendapatan data yang mengimbangi penurunan pendapatan telepon, SMS, sewa menara, dan pendapatan handset.

"Pelanggan selular tercatat sebesar 60,4 juta pada akhir September 2020, tumbuh sebesar 2,8% secara tahunan (year on year/yoy) dan tumbuh sebesar 5,6% secara kuartalan (qoq)," kata manajemen Indosat dalam keterangan resminya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (3/11).

Sementara itu, pendapatan MIDI dan telekomunikasi tetap masing-masing tercatat turun sebesar 2,5% dan 24% di kuartal III-2020 ini.

Meskipun mencatatkan pertumbuhan pendapatan, perseroan mengalami rugi bersih pada kuartal III-2020 ini. Emiten penyedia jasa telekomunikasi ini membukukan rugi bersih senilai Rp457 miliar pada kuartal III-2020, bertambah 60,8% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp284 miliar.

Sponsored

"Rugi bersih naik Rp172,9 miliar yang utamanya disebabkan oleh dampak penyesuaian organisasi dan kenaikan biaya keuangan dari liabilitas sewa," tulis manajemen Indosat.

Kemudian, beban perseroan juga tercatat meningkat 8,7% menjadi Rp18,8 triliun di kuartal III-2020, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp17,33 triliun.

Peningkatan beban ini diakibatkan oleh beban karyawan dan beban depresiasi dan amortisasi, yang diimbangi oleh penurunan dalam beban pemasaran, serta beban umum dan administrasi. Sementara beban penyelenggaraan jasa cenderung tidak mengalami perubahan.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid