sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

CORE: Selama pandemi, industri manufaktur pangkas 1,8 juta naker

Industri manufaktur telah mengalami penurunan tenaga kerja hingga mencapai 1,8 juta orang.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Rabu, 20 Jan 2021 17:39 WIB
CORE: Selama pandemi, industri manufaktur pangkas 1,8 juta naker

Direktur Eksekutif CORE (Center of Reform on Economics) Indonesia Mohammad Faisal mengungkapkan, industri manufaktur adalah sektor industri yang paling besar mengalami pengurangan tenaga kerja dibandingkan sektor lain akibat pandemi Covid-19.

Jika dilihat secara tahunan atau sepanjang Agustus 2019 hingga Agustus 2020, industri manufaktur telah mengalami penurunan tenaga kerja hingga mencapai 1,8 juta orang.

"Masalah pengangguran adalah isu sentral pada saat pandemi, karena kita mendengar di banyak tempat ada gelombang PHK. Dan secara sektoral ternyata penurunan jumlah tenaga kerja di Industri manufaktur turun tajam dibandingkan sektor lain," kata Faisal dalam video conference, Rabu (20/1).

Secara persentase, yang paling banyak memberhentikan pekerjanya di masa pandemi Covid-19 adalah yang bergerak di industri pengolahan, yaitu sebanyak 18,69% perusahaan. 

Lalu diikuti oleh sektor konstruksi sebanyak 18,59% perusahaan, sektor akomodasi makanan dan minuman sebanyak 17,63% perusahaan, sektor air dan pengelolaan sampah sebanyak 6,51% perusahaan, jasa keuangan 5,69% perusahaan, dan sektor listrik dan gas 4,96% perusahaan.

"Persentase perusahaan yang mengurangi pegawainya di tengah pandemi juga sama. Kalau tadi memberhentikan, sekarang mengurangi. Industri pengolahan yang paling besar dibandingkan sektor yang lain," ujarnya.

Adapun persentase pengurangan pekerja di sektor industri pengolahan mencapai 52,23% sejak terjadinya pandemi Covid-19. Sedangkan, sektor lain seperti konstruksi juga tinggi sebanyak 51,37%.

Kemudian sektor akomodasi makanan dan minuman sebanyak 50,52%, sektor air dan pengelolaan sampah sebanyak 18,79%, jasa keuangan 18,26%, dan sektor listrik dan gas 15,30%.

Sponsored

"Kalau kita bandingkan sektor lain yang banyak serap tenaga kerja pertanian dan perdagangan dalam kurun waktu yang sama justru meningkat. Tetapi industri pengolahan mengalami penurunan," ucapnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid