sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Intip khasiat jalan kaki lebih cepat

Penelitian menemukan bahwa orang yang lambat saat jalan kaki dua kali lebih berisiko meninggal akibat penyakit jantung.

Alia Kirana
Alia Kirana Kamis, 12 Okt 2017 13:41 WIB

Kecepatan langkah kaki setiap orang tentu berbeda-beda. Kamu mungkin memiliki kecepatan jalan kaki yang tinggi, sedangkan orang lain lambat saat berjalan. Menariknya, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa orang yang jalan kaki lebih cepat memiliki tubuh lebih sehat. Sementara orang yang lambat, dua kali lebih berisiko meninggal akibat penyakit jantung.

Penelitian itu dilakukan oleh para peneliti dari University of Leicester, Inggris. Melansir livescience.com, para peneliti mencoba menganalisis informasi dari 420.000 orang dewasa usia 36-55 tahun selama sekitar enam tahun. Di awal proses penelitian, tak satu pun responden mengalami penyakit jantung.

Selanjutnya, para responden diminta untuk menilai kecepatan berjalan mereka sehari-hari, apakah lambat, sedang, atau cepat. Mereka juga menjalani tes aktivitas fisik di laboratorium untuk mengetahui tingkat kebugaran mereka.

Studi tersebut menemukan bahwa responden yang biasa berjalan kaki dengan lambat, dua kali lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung selama masa studi, dibandingkan dengan responden yang berjalan dengan cepat. Temuan ini diadakan bahkan setelah para peneliti memperhitungkan faktor-faktor yang dapat memengaruhi hasil,  seperti kebiasaan olahraga, diet, merokok, atau mengonsumsi alkohol.

Jadi, berawal dari sebuah pertanyaan sederhana tentang seberapa cepat seseorang berjalan, lalu para peneliti dapat menentukan siapa saja diantara responden yang memiliki risiko kematian tinggi akibat penyakit jantung.

Jumlah responden yang meninggal selama masa penelitian yaitu hampir 8.600 orang. Setengah diantaranya,  yakni sekitar 1.650 meninggal karena penyakit jantung. Risiko kematian yang tertinggi ada pada orang-orang yang memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) rendah, yang berarti mereka kekurangan gizi atau telah kehilangan jaringan otot (sarcopenia) di usia tua.

Studi ini juga menemukan bahwa ada hubungan antara kecepatan berjalan dengan tingkat kebugaran saat tes latihan fisik di laboratorium. Dengan kata lain, tingkat kebugaran yang rendah di kalangan pejalan kaki lambat dapat menjelaskan risiko kematian mereka yang lebih tinggi akibat penyakit jantung.

Sponsored

Namun, masih diperlukan lebih banyak riset untuk mengetahui sejauh mana kecepatan jalan kaki seseorang dapat digunakan untuk memperbaiki risiko kematian akibat penyakit jantung. Sebagai informasi tambahan, studi ini juga melihat hubungan antara kecepatan berjalan dengan risiko kematian akibat kanker, namun tidak menemukan kaitan yang konsisten. 

Berita Lainnya
×
tekid