sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Karpet merah bagi investor asing di China

Dalam Kongres Partai Komunis China di Beijing pada Rabu (18/10), Presiden China Xi Jinping berpidato akan fokus mereformasi sektor keuangan

Mona Tobing
Mona Tobing Rabu, 18 Okt 2017 16:33 WIB
Karpet merah bagi investor asing di China

Di depan anggota Partai Komunis China, Presiden Xi Jingping mengemukakan gagasan terkait agenda ekonomi ke depan. Sejumlah agenda ekonomi dijabarkannya dengan harapan pertumbuhan ekonomi negara tembok besar ini akan mencapai kecepatan dan kualitas tertinggi.

China bakal mendorong reformasi pasar yang berorientasi pada pasar nilai tukar valuta asing.  Plus, sistem keuangan. Kali ini China juga akan membiarkan pasar memainkan peran dalam menentukan dalam alokasi sumber daya. "China akan membuka pintu investasi selebar mungkin kepada investor asing," tukas Xi dikutip Reuters

Selain itu, Xi juga berjanji akan meregulasi sejumlah peraturan dan praktik yang dinilai menghambat pasar. Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan persaingan yang lebih sehat. 

Pengembangan perusahaan swasta dan merangsang vitalitas semua jenis entitas pasar juga menjadi fokus kerja Xi Jinping. Meski menyatakan dukungan untuk reformasi pasar dan perusahaan swasta, Xi meminta perusahaan negara bisa menjadi lebih kuat dan lebih besar.

China juga akan mempromosikan penguatan, peningkatan dan perluasan modal negara. Caranya dengan berusaha untuk mencegah hilangnya aset negara.

Maka dari itu, memperdalam reformasi perusahaan milik negara. Serta mengembangkan ekonomi kepemilikan joint venture akan dilakukan pemerintahan Xi Jingpin jilid kedua ini. Agar, perusahaan kelas dunia asal China bisa lebih bersaing secara kompetitif di kancah global. 

Dua putaran 

Sebenarnya pidato Xi bukanlah hal yang baru. Ia hanya mengulang janji lama dari pada kepemimpinnya terdahulu. Sekedar mengingatkan Xi  kerap menekankan pentingnya peranan kekuatan pasar bebas, guna meningkatkan efisiensi. Serta menempatkan ekonomi pada jalur pertumbuhan yang berkelanjutan. 

Sponsored

Xi juga siap untuk masa jabatan lima tahun keduanya. Para pebisnis asing dan analis meyakini  bahwa pilihan liberalisasi pasar Xi  saat ini sebagai pilihan untuk menjaga stabilitas ekonomi. 

Reformasi di sektor keuangan yang juga dijanjikan Xi juga sebagai bagian dalam memperbaiki sistem fiskal. Gunanya, mengatasi hutang pemerintah daerah dan mengurangi adanya gelembung kredit akibat sektor properti.

Reformasi fiskal juga menjadi tujuan utama pembuat kebijakan. Sebab Beijing sedang berusaha membuat pemerintah daerah lebih bertanggung jawab atas anggaran dan hutang mereka sendiri.

China juga memperkuat konsumsi sebagai landasan bagi pembangunan ekonomi. Misalnya, dengan memperluas kelas menengah dan mempersempit kesenjangan dalam pembangunan antara daerah pedesaan dan perkotaan.

Lewat cara tersebut, China optimis bisa menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terkuatnya. 

Namun Lembaga pemeringkat Standard & Poor's pesimis menilai rencana tersebut. S&P menyebut segala upaya China tersebut hanya untuk menahan tumpukan utangnya. S&P bahkan menurunkan peringkat kredit negara pada tersebut bulan lalu. 
 

Berita Lainnya
×
tekid