sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jadi holding BUMN asuransi, IFG miliki aset Rp72,5 triliun

IFG memiliki aset sebesar Rp72,5 triliun (per Maret 2020) IFG akan berkolaborasi melalui ekosistem bisnis baik BUMN maupun non-BUMN. 

Hermansah
Hermansah Rabu, 21 Okt 2020 07:58 WIB
Jadi holding BUMN asuransi, IFG miliki aset Rp72,5 triliun

Indonesia Financial Group (IFG) telah resmi ditetapkan sebagai BUMN holding perasuransian dan penjaminan BUMN. Hal ini merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam Modal Saham PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) yang sekarang menjadi IFG.

Dengan konsolidasi aset sebesar Rp72,5 triliun (per Maret 2020), IFG memiliki sembilan anggota holding, yakni PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Jasa Raharja, dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Grahaniaga Tata Utama, dan PT Bahana Kapital Investa.

"Sebagai BUMN holding perasuransian dan penjaminan, IFG akan menghadirkan perubahan di bidang keuangan khususnya asuransi, investasi, dan penjaminan yang akuntabel, prudent, dan transparan dengan tata kelola perusahaan yang baik dan penuh integritas. Dengan sinergi yang kokoh bersama pemerintah dan seluruh anggota holding, IFG akan menjadi salah satu solusi terdepan dan terpercaya untuk meningkatkan stabilitas dan inklusi keuangan nasional, memperkuat daya saing di sektor asuransi dan penjaminan, serta memperkuat fungsi investasi dalam ekosistem asuransi nasional, terutama di dalam BUMN," ujar Direktur Utama IFG Robertus BiIlitea, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/10). 

IFG juga melakukan konsolidasi bisnis-bisnis yang ada di dalam group IFG, melakukan kolaborasi, integrasi serta efisiensi di semua aspek bisnis IFG sebagai grup usaha. Serta memberikan komitmennya sebagai BUMN dalam melakukan penugasan-penugasan dari pemerintah seperti penyelenggaraan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam masa pandemi Covid-19 ini. 

Dalam upaya untuk melengkapi dan memperkuat ekosistem IFG, maka dibentuklah IFG Life yang menawarkan bisnis asuransi yang komprehensif. 

"Pasar asuransi jiwa di Indonesia sangat besar. Total aset industri asuransi per Juli 2020 senilai Rp703 triliun atau setara dengan 4% terhadap Produk Domestik Bruto. Namun demikian, segmen ini masih didominasi oleh perusahaan asuransi internasional," ucap Direktur Bisnis IFG Pantro Pander Silitonga.

IFG Life akan berfokus pada tiga lini bisnis utama, yaitu layanan proteksi, baik untuk asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, serta program DPLK yang bertujuan untuk menyiapkan dana pada saat peserta pensiun.

Kehadiran IFG Life diyakini dapat mendobrak pasar asuransi nasional dan memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya di bidang proteksi jiwa, kesehatan, serta dana pensiun, dan termasuk melakukan migrasi portofolio jiwasraya yang telah selesai direstrukturisasi (oleh pihak Jiwasraya).  

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid