sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jakarta terus didorong jadi destinasi wisata dan pusat halal dunia

Pengembangan pariwisata dan halal tourism harus dilakukan sebagai sumber pertumbuhan baru perekonomian DKI Jakarta. 

Soraya Novika
Soraya Novika Selasa, 08 Jan 2019 15:07 WIB
Jakarta terus didorong jadi destinasi wisata dan pusat halal dunia

DKI Jakarta terus didorong menjadi salah satu destinasi wisata dan pusat halal dunia. Kepala Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta Trisno Nugroho mengatakan, pengembangan pariwisata dan halal tourism harus dilakukan sebagai sumber pertumbuhan baru perekonomian DKI Jakarta. 

Apalagi sejumlah komponen utama pendapatan daerah regional bruto (PDRB) DKI Jakarta, yaitu konsumsi, investasi, dan ekspor, terus mengalami penurunan. 

“Jika ini terus berlangsung, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta berpotensi terus melambat dan dapat meningkatkan kemiskinan. Karenanya Jakarta perlu membangun sumber pertumbuhan baru,” ujar Trisno dalam focus group discussion (FGD) yang digelar Jakarta Tourism Forum (JTF), Selasa (8/1).

Menurutnya, pariwisata merupakan sumber baru perekonomian DKI Jakarta yang sudah sesuai dengan tren kontribusi pariwisata yang semakin besar, dalam perolehan devisa nasional. Pada 2017, nilainya mencapai US$14,2 miliar dari sektor pariwisata, yakni jasa perjalanan dan transportasi penumpang. Sementara halal tourism merupakan tren muslim global yang terus tumbuh dengan pesat. 

Mengutip Halal Global Destination, Trisno mengatakan Indonesai telah menjadi negara tujuan wisata halal global keempat di dunia. Diperkirakan trennya akan terus meningkat setiap tahun, karena memiliki potensi besar pada sektor halal travel, halal food, dan halal fashion. 

“Potensinya tidak hanya jumlah wisatawan yang terus meningkat, tetapi juga dari sisi belanja,” ucapnya.

Koordinator Jakarta Tourism Forum, Salman Dianda Anwar, optimistis dapat mewujudkan cita-cita tersebut. Menurutnya, Jakarta dapat memanfaatkan potensi Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar dunia, dengan keindahan alam, seni budaya, serta keunikan serta potensi wisata yang dimiliki.

Sebagaimana diketahui, sektor pariwisata merupakan salah satu sumber pendorong kemajuan ekonomi utama di Indonesia. Secara nasional kontribusinya secara nasional berada di posisi kedua setelah pendapatan devisa dari sawit (CPO). 

Sponsored

Menurut catatan Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, jumlah kunjungan wisatawan mencapai rata-rata 2,5 juta wisatawan per tahun. Kontribusi sektor pariwisata ini pun tercatat menyumbang hingga sebesar 10% dari PDRB DKI Jakarta. 

Hanya saja, Salman menggarisbawahi peran pemangku kepentingan di Jakarta untuk mewujudkan Jakarta sebagai destinasi wisata dan pusat halal dunia. Menurutnya, cita-cita itu harus didukung terobosan strategi dan kebijakan yang baik dan terencana. Tanpa itu, Jakarta akan kesulitan bersaing dengan destinasi lain di negara-negara tetangga. 

“Para pemangku kepentingan perlu menetapkan pariwisata sebagai salah satu sektor prioritas utama pendorong perekonomian di Jakarta," kata Salman.

Selain itu, kata dia, para pemangku kepentingan di Jakarta juga harus mengubah dan memastikan pengelolaan pariwisata dari pendekatan birokrasi, menjadi pendekatan bisnis. Mereka juga perlu mendirikan badan pengembangan pariwisata independen, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan dikelola secara profesional. 

"Hal penting lainnya adalah menggalakkan, tidak hanya branding, tetapi juga promosi dan marketing wisata besar-besaran untuk menarik wisatawan,” imbau Salman. 

Dalam waktu dekat, JTF juga akan segera melaksanakan aksi kolaborasi dengan berbagai pihak, guna menyemarakkan sektor pariwisata di DKI Jakarta. Kolaborasi yang dilakukan dalam waktu dekat, antara lain dengan Jakarta Urban Farming Festival (JUFFEST) di Ecopark Ancol, dan Festival Muara Baru 2019 . 

Menurutnya, Festival Muara Baru 2019 itu merupakan event kedua yang akan terselenggara setelah sukses pada 2018. Festival yang melibatkan berbagai pihak tersebut, dinilainya penting dilakukan guna mengukuhkan Kota Jakarta sebagai kota pantai atau maritim, sebagaimana saat masih bernama Batavia.

“Diharapkan ini menjadi agenda tahunan dan mampu menarik antusiasme wisatawan lokal, wisatawan nusantara, maupun mancanegara,” kata Salman.

Berita Lainnya
×
tekid