sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jelang debat terakhir, IHSG diprediksi stagnan

Sentimen dari dalam negeri salah satunya yaitu semakin dekatnya pemilihan umum (pemilu) 17 April 2019.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Jumat, 12 Apr 2019 11:45 WIB
Jelang debat terakhir, IHSG diprediksi stagnan

Pergerakan Indeks Harga Saham (IHSG) diprediksi akan terbatas pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (12/4). Laju IHSG masih dipengaruhi oleh sentimen domestik maupun global.

Sentimen dari dalam negeri salah satunya yaitu semakin dekatnya pemilihan umum (pemilu) presiden dan legislatif 2019. Pasar cenderung akan wait and see mengamati perkembangan yang ada.

"Mendekati pemilu, secara historis IHSG cenderung volatile. Menyikapi hal ini, pelaku pasar akan berhati-hati. Diperkirakan IHSG akan diperdagangkan pada level 6.389-6.452," kata Analis PT Artha Sekuritas Juan Oktavianus Harahap dalam riset hariannya, Jumat (12/4).

Beberapa saham pilihan Artha Sekuritas pun seperti saham PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA), PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG), dan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO).

Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, jelang perhelatan politik besar, IHSG masih terlihat bergerak terkonsolidasi wajar dengan peluang menguat yang cukup besar.

Menurut William, aliran dana asing yang masuk ke Indonesia (capital inflow) diperkirakan masih terlihat akan terus berlangsung hingga beberapa waktu mendatang. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa minat investor luar terhadap pasar modal Indonesia masih cukup besar.

"Hari ini potensi menguat masih akan terlihat dalam pola gerak IHSG, diperdagangkan pada level 6.402-6.585," ujar William.

Adapun rekomendasi saham cuan menurut William yakni, PT Astra International Tbk. (ASII), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM).

Sponsored

Masih sentimen dalam negeri, Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan aksi beli investor asing dalam kurun waktu tiga bulan terakhir sebesar Rp15,74 triliun masih belum menjadi trigger kuat bagi IHSG untuk kembali menguat diatas 6.500.

"Kami menilai adanya hal yang ditunggu oleh investor dalam masa sideway yaitu, rilis neraca perdagangan, ekspor dan impor untuk Apri. Kemudian adanya kontestasi pemilihan presiden juga dapat menentukan proyeksi pasar kedepan. Kebijakan dari pemimpin terpilih dinilai menjadi hal yang cukup penting bagi pasar saat ini," kata Nico. 

Sentimen dari eksternal datang dari perang tarif. Setelah sebelumnya, Mexico, Canada, China, sekarang Jepang melakukan pembicaraan ihwal perdagangan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. 

"Tampaknya Trump ingin sikat semua negara yang memiliki neraca perdagangan yang defisit dengan Amerika,” kata dia.

Pembicaraan ini di mulai pekan depan di Washington. Menurut Nico, Perdana Menteri Shinzo Abe terlihat putus asa untuk menghindari tarif, sementara itu Presiden Trump ingin membuka pasar pertanian Jepang dan mengurangi defisit perdagangan sebesar $60 miliar.

Dengan demikian, secara teknikal Pilarmas Sekuritas memprediksi IHSG berpotensi bergerak terbatas dan diperdagangkan pada level 6.390 - 6.437.

"Saham pilihan hari ini ada PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES), PT XL Axiata Tbk. (EXCL), dan KMI Wire and Cable Tbk. (KBLI)," ucapnya.

Sebagai informasi, pada perdagangan kemarin IHSG ditutup pada zona merah. Indeks saham turun 1,05% atau 68,15 poin ke level 6.410.

Berita Lainnya
×
tekid