sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jokowi akui pengembangan destinasi wisata sangat lambat

Pengembangan empat destinasi wisata prioritas masih belum selesai.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Jumat, 30 Agst 2019 14:53 WIB
Jokowi akui pengembangan destinasi wisata sangat lambat

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai kemajuan pengembangan destinasi wisata prioritas hingga saat ini masih lambat, baik dari sisi pengembangan fisik maupun kelembagaan tata kelolanya.

"Saya melihat progres di lapangan, menurut saya masih belum cepat, masih lambat," kata Presiden Jokowi di Magelang, Jumat (30/8).

Jokowi memimpin rapat kabinet terbatas membahas pengembangan empat destinasi wisata prioritas. Keempatnya yakni Labuan Bajo, Mandalika, Danau Toba, dan Borobudur.

Kepala Negara menilai perlu dilakukan percepatan dalam membangun infrastruktur dasar dan konektivitas di kawasan wisata. 

Menurut dia, pengaturan tata ruang dan penentuan zona zona pembangunan pariwisata juga harus segera disepakati. "Kita atur bersama dan kita kendalikan," ujar Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan akan memantau pengembangan destinasi wisata prioritas itu setiap tiga bulan. Jokowi juga menyebut pengelolaan kawasan wisata sudah didelegasikan kepada BUMN. Misalnya Indonesia Tourism Development Coporation  (ITDC) yang mengelola kawasan Mandalika, Nusa Tenggara Barat.

Sementara, Jokowi mengatakan optimistis pengembangan Labuan Bajo akan selesai pada akhir 2020.

"Seluruh kementerian yang terkait agar memberikan dukungan penuh urusan yang berkaitan dengan lahan atau tanah misalnya," kata dia.

Sponsored

Ia juga meminta urusan yang berkaitan dengan penghijauan terutama di Toba , Labuan Bajo, dan Mandalika dapat segera diselesaikan.

Presiden Jokowi berharap pada akhir 2020 produk wisata Indonesia betul betul siap dipromosikan secara besar besaran dengan dukungan infrastruktur termasuk bandara dan jalan-jalan menuju objek wisata. (Ant)
 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid