sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jokowi: Inflasi yang rendah bukan hal yang menggembirakan

Perkiraan inflasi pada 2021 dan 2021 akan terjaga dalam kisaran sasaran 3% plus minus 1%.

Davis Efraim Timotius
Davis Efraim Timotius Rabu, 25 Agst 2021 12:17 WIB
Jokowi: Inflasi yang rendah bukan hal yang menggembirakan

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan, sampai Juli 2021 inflasi terjaga rendah hampir di seluruh daerah, bahkan secara nasional tercatat hanya 1,52% year on year.  Hal ini sejalan dengan terjaganya ekspektasi inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah, belum kuatnya permintaan, serta ketersediaan pasokan. 

“Perkiraan inflasi pada 2021 dan 2021 akan terjaga dalam kisaran sasaran 3% plus minus 1%. Risiko kenaikan inflasi pada 2022 perlu diantisipasi sejalan dengan kenaikan permintaan domestik dan harga komoditas dunia,” kata Perry warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (25/8).

Menanggapi itu, Presiden Joko Widodo menyebut, inflasi yang rendah bukan hal yang menggembirakan, karena bisa saja hal ini mengindikasikan turunya daya beli masyarakat akibat pembatasan aktivitas dan mobilitas.

“Pada kuartal ketiga harus waspada, tetap hati-hati mengatur keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi, mengatur rem dan gas, penyebaran Covid-19 harus bisa dikendalikan dan masyarakat yang rentan harus kita lindungi,” tegas Jokowi dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendalian Inflasi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/8).

Presiden Jokowi juga menekankan beberapa hal untuk menjadi perhatian, di antaranya menjaga terus ketersediaan stok bahan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok. Dalam kondisi daya beli masyarakat yang turun stabilitas harga bahan-bahan harus terjaga.

Ia juga mengatakan, negara tidak boleh hanya fokus mengendalikan inflasi, tetapi juga harus proaktif mendorong sektor ekonomi yang tumbuh makin produktif. Membantu meningkatkan produktivitas petani dan nelayan, serta memperkuat sektor UMKM agar mampu bertahan dan bisa naik kelas.

Makanya harus memanfaatkan momentum pandemi ini untuk meningkatkan nilai tambah di sektor pertanian. Karena di tengah pandemi Covid-19, sektor pertanian menjadi sektor unggulan bergerak secara produktif dan melibatkan banyak tenaga. 

Jokowi juga meminta kepada para menteri, kepala lembaga, kepala daerah untuk memperkuat pendampingan kepada para petani dengan memanfaatkan teknologi, termasuk platform digital untuk mendorong peningkatan produktivitas para petani dan memotong panjangnya mata rantai pemasaran UMKM pangan.

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid