sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jokowi klaim ekonomi Indonesia tumbuh positif pada 2018

Sejumlah indikator ekonomi dinilai membaik seperti pertumbuhan ekonomi 5,12%; inflasi di bawah 3,5%; dan nilai tukar rupiah yang terjaga.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Senin, 07 Jan 2019 16:49 WIB
Jokowi klaim ekonomi Indonesia tumbuh positif pada 2018

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan perekonomian Indonesia tumbuh positif pada 2018 di tengah kondisi ketidakpastian global.

"Saya mendapat laporan dari Menteri Keuangan, di tengah ketidakpastian ekonomi global, Alhamdulilah perekonomian nasional kita tumbuh positif," kata Presiden Joko Widodo dalam Sidang Kabinet Paripurna dengan topik Program dan Kegiatan Tahun 2019 di Istana Negara Jakarta, dikutip dari Antara, Senin (7/1).

Jokowi menyatakan pertumbuhan ekonomi nasional bisa mencapai 5,12%. Tingkat inflasi juga rendah atau berada di bawah 3,5%. Sementara, nilai tukar rupiah juga bisa terus terjaga. 

Menurut Jokowi, asumsi dasar ekonomi makro nasional pada 2018 sebelumnya ditetapkan untuk pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 5,4%; inflasi dalam kisaran 3,5%; dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan berada pada Rp13.400 per dolar AS.

Selanjutnya, menurut Jokowi, realisasi APBN 2018 juga menunjukkan kinerja yang sangat sehat dan kredibel. Dari laporan terakhir yang diterima, defisit sebesar 1,76% dari Produk Domestik Bruto (PDBO.

"Keseimbangan primer negatif Rp1,8 triliun, sudah mendekati nol, ini patut kita garis bawahi. Hasil ini jauh lebih baik dari target di APBN sebesar Rp87,3 triliun," kata Jokowi.

Keseimbangan primer adalah penerimaan negara dikurangi belanja, di luar pembayaran bunga utang. Keseimbangan primer pada 2017 adalah negatif Rp29,9 triliun.

Pada 2019, Jokowi menyatakan perekonomian Indonesia masih akan menghadapi tantangan yang tidak ringan. Hal ini disebabkan gejolak ekonomi dunia dan berbagai tekanan eksternal. Untuk itu, Jokowi mengatakan akan melakukan konsolidasi antar sektor yakni dunia industri, moneter, dan fiskal sehingga terjadi keseimbangan ekonomi.

Sponsored

"Diharapkan semua yang sudah dirancang bisa terkonsolidasi dengan baik sehingga langkah-langkah tegas dan konsisten dalam pengendalian impor dapat dilakukan. Kemudian dalam memacu ekspor dan meningkatkan modal masuk lebih baik 2019 ini," ungkap Presiden.

Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa fokus pada 2019 adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sidang Kabinet Paripurna tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, para Menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan sejumlah pejabat negara lainnya.

Sumber : Antara

Berita Lainnya
×
tekid