sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Terdongkrak penjualan menara, Indosat cetak laba bersih Rp5,59 triliun semester I-2021

Kinerja ini membaik dibanding periode yang sama tahun lalu, yang mengalami kerugian bersih Rp341 miliar.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Kamis, 29 Jul 2021 12:09 WIB
Terdongkrak penjualan menara, Indosat cetak laba bersih Rp5,59 triliun semester I-2021

PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo mencatatkan total pendapatan yang meningkat sebesar 11,4% menjadi Rp14,98 triliun pada semester I-2021, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Indosat mengatakan pertumbuhan ini merupakan hasil dari kinerja yang kuat dari segmen seluler dan didukung oleh rebound di segmen bisnis enterprise.

"EBITDA meningkat menjadi Rp6,7 triliun pada semester I-2021 atau naik sebesar 24,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dikarenakan kombinasi dari pertumbuhan top line dan optimalisasi biaya yang terukur. Termasuk optimalisasi dalam kontrak-kontrak pemeliharaan jaringan dan kampanye pemasaran yang lebih efisien, membuat EBITDA margin sebesar 45,2% pada semester I-2021," tulis manajemen Indosat, Kamis (29/7). 

Indosat Ooredoo pun tercatat mencetak laba bersih sebesar Rp5,59 triliun di semester I-2021, dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan kerugian bersih Rp341 miliar. Laba bersih ini termasuk penerimaan bersih dari penjualan menara yang mencapai Rp6 trilliun pada kuartal II-2021.

Indosat Ooredoo juga mencatatkan peningkatan jumlah pelanggan sebesar 5,3%, menjadi 60,3 juta pelanggan pada semester I-2021, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Average Revenue per User (ARPU) perseroan juga tercatat meningkat menjadi Rp33.900, dari sebelumnya sebesar Rp31.400 pada semester I-2020. Peningkatan pengalaman jaringan secara menyeluruh, serta perbaikan portfolio produk, telah menghasilkan pertumbuhan trafik data sebesar 40,2% YoY.

Pada 28 Juni 2021, emiten berkode saham ISAT ini meluncurkan implementasi komersial pertama Segment Routing pada IPv6 (SRv6) di Asia Tenggara, untuk mendukung pengembangan layanan 5G di seluruh negeri. 

"Bermitra dengan Cisco, Indosat Ooredoo mengubah infrastruktur transport miliknya menjadi jaringan transport 5G yang canggih, dapat diprogram, yang didukung oleh teknologi perutean segmen IPv6 (SRv6) dengan Network Slicing, yang memungkinkan jaringan 5G yang lebih sederhana, terukur, agile, dan dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan ritel dan segmen bisnis," kata Manajemen Indosat Ooredoo.

Sponsored

Pada 30 Juni 2021, Ooredoo Group juga memperpanjang periode eksklusivitas perjanjian MoU tidak mengikat dengan CK Hutchison hingga 16 Agustus 2021, terkait dengan transaksi potensial untuk menggabungkan bisnis telekomunikasi masing-masing di Indonesia. Perpanjangan ini akan memberikan waktu yang lebih untuk menyelesaikan proses uji tuntas yang sedang berlangsung, serta menegosiasikan ketentuan-ketentuan dari kemungkinan kombinasi bisnis tersebut. 

Berita Lainnya
×
tekid