sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jumlah IPO Indonesia tertinggi di Asia Tenggara

Jumlah IPO di Indonesia pada tahun ini merupakan yang tertinggi dalam 20 tahun terakhir.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 04 Nov 2020 18:38 WIB
Jumlah IPO Indonesia tertinggi di Asia Tenggara

Pandemi tak menyurutkan minat perusahaan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bloomberg meramal Indonesia akan meraih jumlah penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) terbanyak di antara bursa Asia Tenggara pada tahun ini.

Prediksi itu mempertimbangkan jumlah IPO dalam sembilan bulan pertama tahun 2020 yang mencapai 46. Menurut Bloomberg, jumlah IPO di Indonesia pada tahun ini juga merupakan yang tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Sebagai perbandingan, Malaysia mencatat 10 IPO, Thailand sebanyak tujuh  IPO, dan tujuh di Singapura dalam periode yang sama.

Sejumlah 46 perusahaan tersebut tercatat telah menghimpun dana US$385 juta melalui IPO hingga September 2020. Secara nominal memang kecil karena kurang dari setengah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Bloomberg mencatat, besaran rata-rata setiap penawaran adalah US$8,4 juta, turun 59% dari rata-rata US$20,5 juta pada tahun lalu. Lebih dari 70% IPO tersebut masing-masing menghimpun kurang dari US$10 juta, dibandingkan dengan 63% di periode yang sama tahun lalu.

“Di tengah pandemi Covid-19, Indonesia mencatat ada 46 perusahaan yang mencari modal dengan go public, menunjukkan ketahanan pasar modal Indonesia. Meskipun nilai rata-rata lebih kecil dibanding tahun lalu, IPO baru tersebut berkinerja dengan baik, dan rata-rata menghasilkan sekitar 80% di atas harga IPO pada akhir September,” kata Kepala Data Global APAC Bloomberg, Vatsan Sudersan dalam keterangan resminya, Rabu (4/11).

Dia mengatakan, perusahaan dari sektor keuangan dan konsumen non-siklus mendominasi pasar IPO Indonesia tahun ini. Masing-masing sektor menyumbang 33% dari total jumlah dana yang terkumpul.

Sebagai perbandingan, sektor keuangan menyumbang 58% dari total dana yang dihimpun melalui IPO tahun lalu. Hal ini karena IPO yang dilakukan Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG menghimpun dana US$334 juta dalam IPO mereka tahun 2019.

Sudersan mencermati, sektor finansial secara konsisten telah mengumpulkan dana terbanyak di pasar IPO Indonesia selama tiga tahun terakhir. Hal tersebut merupakan pergeseran dari sektor industrial atau industri konsumen non-siklus yang biasanya mendominasi IPO.

Sponsored

Sudersan menuturkan perusahaan-perusahaan di industri kesehatan termasuk di antara perusahaan dengan kinerja terbaik dalam IPO tahun ini. Sejauh ini, Metro Healthcare Indonesia yang merupakan perusahaan dengan besaran penawaran IPO terbesar pada tahun 2020, telah mengalami kenaikan harga saham 263% sejak IPO 13 Maret 2020 hingga 30 September. Begitu pula dengan produsen vitamin dan obat-obatan Soho Global Health, harga sahamnya melonjak 388% sejak pencatatannya 8 September 2020 hingga akhir kuartal III-2020.

Penerbitan obligasi turun

Sementara itu untuk pasar obligasi, lanjutnya, perusahaan-perusahaan Indonesia telah menerbitkan utang sekitar US$32 miliar dalam sembilan bulan pertama tahun 2020, yang terdiri dari 99% total modal yang dihimpun. Penerbitan obligasi pada tahun ini telah turun 6%, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019.

"Sebagian besar obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut terdaftar di pasar luar Indonesia, dengan Singapura yang masih menjadi pilihan utama," ujarnya.

Terlepas dari risiko mata uang, Bloomberg melihat perusahaan-perusahaan di Indonesia masih memilih mengumpulkan dana dalam dolar AS. Sekitar 66% dari utang diperoleh dalam dolar dibandingkan dengan 32% yang dihimpun dalam rupiah, dan 2% lainnya dalam Euro.

Dalam hal merger dan akuisisi, jumlah kesepakatan turun sekitar 23% dalam tiga kuartal tahun ini, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Total volume kesepakatan menurun dari US$10,3 miliar menjadi US$9,4 miliar secara tahunan (year on year/yoy).

Sebagian besar kesepakatan merger dan akuisisi berasal dari sektor konsumen non-siklus dan teknologi pada tahun ini. Kesepakatan terpenting termasuk akuisisi Pinehill Co senilai US$3 miliar oleh Indofood CBP dan putaran pembiayaan senilai US$1,2 miliar untuk Gojek.

Berita Lainnya
×
tekid