sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jumlah keluarga petani cenderung menurun

Reforma agraria yang tujuannya menegakkan keadilan agraria belum terwujud. Adidaya korporasi pertanian perkebunan masih tak tergoyahkan.

Cantika Adinda Putri Noveria Robi Ardianto
Cantika Adinda Putri Noveria | Robi Ardianto Rabu, 02 Mei 2018 17:17 WIB
Jumlah keluarga petani cenderung menurun

Model pembangunan pertanian dan pedesaan yang kapital neoliberal dan berorientasi ekspor telah menggusur keluarga petani dari dunia pertanian.

Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih menyampaikan, hal itu dapat dilihat dari menurunnya jumlah keluarga petani sebanyak 5,04 juta keluarga tani. Dari 31,17 juta keluarga per 2003 menjadi 26,13 juta keluarga per 2013. Artinya jumlah keluarga tani mengalami penyusutan rata-rata 500.000 rumah tangga per tahun dan berkembangnya korporasi pertanian.

Disisi lain, upaya yang dilakukan pemerintah belum menunjukkan suatu kemajuan yang berarti. Reforma agraria yang tujuannya menegakkan keadilan agraria belum terwujud. Adidaya korporasi pertanian perkebunan masih tak tergoyahkan. 

Terlebih, rencana distribusi tanah melalui reforma agraria membagikan tanah 9 juta hektar dan 12,7 juta hektar areal kehutanan belum berjalan. Justru sebaliknya sistem pertanian yang membuat petani semakin termarginalkan terus saja berlangsung.

SPI juga meminta kepada pemerintah segera melaksanakan reforma agraria. Memastikan orang yang tak bertanah atau buruh pertanian dan perkebunan menjadi petani. Pemerintah juga harus membangun sistem pertanian agroekologis yang mencegah terjadinya perburuhan dan membangun kedaulatan pangan, membangun koperasi pertanian bukan korporasi pertanian. Juga meninjau kembali atau keluar dari segala bentuk perjanjian liberalisasi perdagangan dan investasi yang melanggengkan penindasan perburuhan dan kaum tani.

Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Nilai Tukar Petani (NTP) nasional April 2018 sebesar 101,61 atau turun 0,32% dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) turun sebesar 0,19%, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,13%.

"Penurunan tersebut dipengaruhi adanya masa panen raya," ucap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti, kepada wartawan, Rabu (2/5).

Pada April 2018 terjadi inflasi perdesaan di Indonesia sebesar 0,04%. Disebabkan naiknya indeks di seluruh kelompok penyusun Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT), kecuali Kelompok Bahan Makanan, dengan kenaikan terbesar pada Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau.

Sponsored

Selama April 2018, rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani Rp4.556,00 per kg atau turun 4,22% dan di tingkat penggilingan Rp4.643,00 per kg atau turun 4,16% dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada Maret 2018.

Rata-rata harga Gabah Kering Giling (GKG) di petani Rp5.242,00 per kg atau turun 3,66% dan di tingkat penggilingan Rp5.367,00 per kg atau turun 3,39%. Harga gabah kualitas rendah di tingkat petani Rp4.309,00 per kg atau turun 1,34% dan di tingkat penggilingan Rp4.398,00 per kg atau turun 1,49%.

Berita Lainnya
×
tekid