sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

KAI kehilangan pendapatan harian hingga 89% akibat Covid-19

KAI mencatat pendapatan penumpang harian anjlok jadi Rp4 miliar pada Maret 2020.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 29 Apr 2020 17:10 WIB
KAI kehilangan pendapatan harian hingga 89% akibat Covid-19

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat penurunan pendapatan dari penumpang akibat pandemi Covid-19. Penurunan pendapatan ini seiring dengan penurunan volume penumpang per hari PT KAI.

Direktur PT KAI Edi Sukmoro mengatakan di hari biasa, KAI bisa meraih pendapatan hingga Rp39 miliar. Namun, per 31 Maret 2020, KAI mencatat pendapatan penumpang harian anjlok 89,7%, menjadi hanya sebesar Rp4 miliar.

"Volume penumpang harian rata-rata juga turun dari 1,2 juta, jadi sekitar 275.000 penumpang," kata Edy saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (29/4).

Apabila dirinci, rata-rata jumlah penumpang harian selama kuartal I-2020, jumlah penumpang kereta api jarak jauh dan lokal mencapai 208.210 penumpang. Namun, pada 31 Maret 2020, jumlahnya berkurang menjadi 48.773 penumpang.

Kemudian, untuk rata-rata jumlah penumpang harian PT KCI pada kuartal I-2020 sebanyak 775.501 penumpang. Sedangkan pada 31 Maret 2020, jumlah penumpang KRL hanya 226.625 penumpang.

Lalu jumlah rata-rata penumpang kereta Railink selama kuartal I-2020 sebanyak 5.891 penumpang. Pada 31 Maret 2020, jumlah tersebut berkurang menjadi 429 penumpang.

Di sisi lain, volume angkutan barang KAI masih mengalami pertumbuhan. Namun, pertumbuhan tersebut tak mencapai target yang ditetapkan sebelumnya.

"Angkutan kargo ada kenaikan 7,1%. Ini terus kami cari peluangnya. Kami siap mengangkut bahan pangan untuk menutupi anjloknya angkutan penumpang," tutur Edi.

Sponsored

Adapun pada kuartal I-2020, KAI masih mencatatkan laba senilai Rp282 miliar. Namun, Edi mengatakan KAI mencatatkan arus kas negatif sebesar Rp693 miliar pada Maret 2020. 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid