sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kapasitas produksi industri manufaktur Indonesia anjlok 50%

Industri manufaktur mengalami penurunan produksi karena kurangnya pasokan bahan baku.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Kamis, 02 Apr 2020 19:01 WIB
Kapasitas produksi industri manufaktur Indonesia anjlok 50%

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pandemi Covid-19 membuat indeks manajer pembelian atau purchasing managers index (PMI) industri manufaktur Indonesia tertekan pada akhir kuartal I-2020. Ha ini mengakibatkan penurunan utilitas industri manufaktur di berbagai sektor hingga 50%.

“Beberapa industri mengalami penurunan kapasitas produksi hampir 50%, kecuali industri-industri alat-alat kesehatan dan obat-obatan. Kami tetap mendorong industri bisa beroperasi seperti biasanya, tetapi dengan protokol kesehatan yang ketat sehingga terhindar dari wabah Covid-19,” kata Agus dalam keterangan resmi, pada Kamis (2/4).

Dengan kondisi seperti ini, Agus mengatakan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan mengusulkan pemberian berbagai stimulus fiskal dan non-fiskal untuk menggairahkan industri manufaktur. Upaya tersebut juga sebagai antisipasi dari banyaknya negara yang melakukan protokol penguncian wilayah (lockdown) yang memberikan dampak negatif bagi pasar lokal maupun global.

Agus menuturkan, stimulus yang bakal dikeluarkan ini diharapkan mempermudah arus bahan baku. Sedangkan dari sisi fiskal, akan ada pengurangan pajak perusahaan dan penghapusan pajak penghasilan karyawan.

“Hal tersebut untuk meringankan beban dunia usaha maupun karyawan dalam jangka waktu tertentu,” tuturnya.

Lebih lanjut, Agus mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan aktivitas berbagai sektor industri di dalam negeri. Terutama, industri yang terkena dampak pandemi Covid-19.

“Pemerintah sangat serius dalam menangani Covid-19 ini, termasuk agar industri kita tidak terpuruk. Jadi, penciptaan iklim usaha yang kondusif juga diprioritaskan. Namun, hal itu perlu dukungan semua stakeholder,” kata Agus.

Pekan ini, Agus menggelar rapat jarak jauh dengan sejumlah pelaku industri untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi saat ini antara lain dengan pelaku industri kimia, farmasi dan tekstil, serta pelaku industri makanan dan minuman.

Sponsored

Agus melanjutkan, pandemi Covid-19 membawa dampak terhadap outlook perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Namun, pengalaman dari China bisa menjadi pembelajaran karena sektor manufaktur di Negeri Tirai Bambu mulai kembali bangkit.

“China mampu membuat kesempatan dalam krisis seperti ini.  Maka itu, kita harus bisa menciptakan peluang baru dalam menghadapi kesulitan ini,” ujarnya.

Agus menuturkan sejumlah peraturan juga telah diterbitkan, yang juga terkait dengan sektor perindustrian, seperti Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) No. 1/2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem untuk penanangan pandemi Covid-19 dalam rangka menghadapi ancaman perekonomian  nasional.

Selanjutnya, Keputusan Presiden (Kepres) No. 11/2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus DISEASE 2019 (COVID- 19). Lalu, Peraturan Pemerintah (PP) No. 21/2020 Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 23/2020 tentang Insentif Pajak untuk Wajib pajak terdampak wabah virus corona.

Sebagai informasi, tidak hanya di Indonesia, aktivitas manufaktur di Asia juga mengalami kontraksi pada bulan Maret 2020 akibat dampak Covid-19 terhadap rantai pasokan. Berdasarkan data IHS Markit yang dirilis Rabu (1/4), hampir seluruh PMI manufaktrur regional turun di bawah 50.

Indeks PMI Jepang misalnya anjlok ke level 44,8. Lalu, PMI Korea Selatan turun ke 44,2 yang merupakan level terburuk sejak krisis keuangan global lebih dari satu dekade lalu.

Sementara di Asia Tenggara, angka PMI Filipina juga turun menjadi 39,7 atau terendah sepanjang sejarah. Sedangkan Vietnam merosot ke 41,9. Adapun PMI Indonesia berada di posisi 45,3 pada Maret 2020.

Berita Lainnya
×
tekid