sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kata Menko Airlangga soal penggunaan vaksin Sinovac

BPOM masih menunggu data uji coba vaksin Sinovac dari Brazil.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Kamis, 24 Des 2020 19:27 WIB
Kata Menko Airlangga soal penggunaan vaksin Sinovac

Indonesia akan kedatangan 1,8 juta dosis vaksin Sinovac, Januari 2021 mendatang. Jumlah itu menyusul 1,2 juta dosis vaksin dari produsen asal China yang telah tiba di Indonesia, awal bulan ini. Demikian disampaikan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Selain itu, 15 juta bahan baku vaksin Sinovac juga akan datang tahun depan. Namun, lanjut Airlangga, penggunaan vaksin dari Sinovac tersebut tetap akan menunggu izin penggunaan darurat atau emergency use authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"BPOM masih menunggu data uji coba vaksin Sinovac dari Brazil yang akan diumumkan tanggal 28 Desember," kata Airlangga, Kamis (24/12).

Dilansir dari Reuters, hasil uji klinis vaksin Covid-19 dari Brazil menunjukan efektivitas di atas 50%. Sedangkan hasil uji klinis fase ketiga vaksin Sinovac di Indonesia belum diumumkan hingga saat ini.

Selain vaksin dari Sinovac, Airlangga juga menyebut pada kuartal II-2021, Indonesia juga akan kedatangan vaksin-vaksin lain. Di antaranya dari Astra Zeneca, Covavax, dan Pfizer.

"Pemerintah sudah mengirimkan Letter of Interest dan sedang dalam proses negosiasi," ujar dia.

Airlangga menambahkan, pemerintah telah menyediakan anggaran hingga Rp73 triliun untuk melakukan vaksinasi gratis tahun depan.

Pada awal pekan ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, dalam Undang-Undang APBN, pemerintah mencadangkan dana sebesar Rp18 triliun untuk vaksinasi. Selain dari anggaran tersebut, dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp36,4 triliun yang tidak bisa dieksekusi tahun ini, akan digunakan untuk vaksinasi tahun depan.

Sponsored

"Jadi, dari Rp18 triliun ditambah Rp36,4 triliun, ini anggaran yang kita cadangkan (untuk vaksinasi)," kata Sri Mulyani, Senin (21/12).

Sehingga, dana yang akan digunakan untuk vaksinasi adalah Rp54,4 triliun. Selain dana tersebut, Kemenkeu juga akan melakukan realokasi anggaran kementerian atau lembaga tahun depan untuk vaksinasi jika dibutuhkan.

Hingga saat ini, lanjut Sri, pihaknya belum mendapatkan hitungan pasti, mengenai berapa dana yang dibutuhkan untuk melakukan vaksinasi gratis ini. Pihaknya juga masih akan menunggu data dari Kementerian Kesehatan, terkait penentuan target vaksinasi mengikuti rekomendasi World Health Organization (WHO).

Berita Lainnya
×
tekid