sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kedelai langka, Satgas Pangan cek stok di gudang importir

Tiga gudang importir kedelai dilakukan pengecekan kemarin (5/1).

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Rabu, 06 Jan 2021 11:28 WIB
Kedelai langka, Satgas Pangan cek stok di gudang importir

Satgas Pangan Mabes Polri melakukan pengecekan stok kedelai yang mengalami kelangkaan di pasar. Sebanyak tiga gudang importir kedelai dilakukan pengecekan kemarin (5/1).

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Argo Yuwono menyebut, pengecekan dilakukan ke PT Segitiga Argo Mandiri. Dalam pengecekan ditemukan perusahaan itu bergerak di bidang impor kedelai eks Amerika dengan kapasitas antara 6.000 hingga 7.000 ton per bulan.

"Bahwa kedelai import tersebut selain diperuntukan guna pemenuhan industri tahu dan tempe untuk kualitas II juga dipergunakan untuk proses pakan ternak dan proses pembuatan minyak kedelai serta produk turunan lainya," ujar Argo melalui keterangan resminya, Rabu (6/1). 

Lebih lanjut dijelaskan Argo, perusahaan itu kemudian mendistribusikan ke UMKM industri tahu dan tempe ke wilayah Jabodetabek dan Bandung Jawa Barat dengan pendistribusian antara 250 ton-300 ton per hari. Sampai saat ini, stok tersisa di perusahaan itu sekitar 2.500 ton.

Dalam proses penyaluran, perusahaan tersebut menyalurkan kacang kedelai melalui distributor dengan harga saat ini Rp 8.600/Kg terjadi kenaikan sekitar Rp1.000 sejak pertengahan Desember 2020. 

"Didapat informasi dari staf perusahaan tersebut kenaikan harga disebabkan karena selain harga beli di negara asal terjadi kenaikan yang sebelumnya Rp6.800 menjadi Rp8.300 juga disebabkan dikarenakan sejak pertengahan Oktober-Desember 2020 kapal yang langsung tujuan Indonesia sangat jarang sehingga menggunakan angkutan tujuan Singapore dan sering terjadinya delay dikarenakan menunggu waktu dalam konekting ke Indonesia sehingga keterlambatan antara 2- 3 minggu," tutur Argo.

Kemudian, pengecekan kedua dilakukan di PT FKS Mitra Agro di Pasar Kemis Pasir Jaya Cikupa Tangerang. Dari pemeriksaan itu diketahui pada 31 Desember 2020 kedelai masuk sebanyak 533,29 ton dan sudah didistribusikan sebanyak 79 ton. Sampai 31 Desember 2020 stok yang dimiliki sebanyak 474,29 ton.

"Bahwa pada 4 Januari 2021 kedelai masuk sebanyak 460,22 ton dan sudah didistribusikan sebanyak 76 ton, sisa stok per 4 Januari  sebanyak 384,22 ton. Sisa stok  per 5 Januari 2021 sebanyak 858,51 ton," ucap Argo.

Sponsored

Terakhir, pengecekan di PT  Sungai Budi di Daan Mogot, Kota Tangerang, Banten. Ditemukan fakta pada 4 Januari 2021 kedelai masuk sebanyak 400 ton. Lalu, sebanyak 300 ton sudah siap didistribusikan ke konsumen dan sisa stok sampai 5 Januari 2021 sebanyak 100 ton.

Argo menegaskan, Polri tidak segan-segan memproses hukum para importir kedelai yang mencoba melakukan penimbunan dan memainkan harga sampai menyebabkan kelangkaan dan mahalnya bahan baku tersebut. Satgas Pangan pun akan terus melakukan pengecekan dan pengawasan secara intens.

"Polri merespons kelangkaan kedelai di pasar terutama importir, apabila di temukan ada dugaan pidana maka Satgas Pangan akan melakukan penegakan hukum," katanya.

Berita Lainnya
×
tekid