Kemenhub pastikan pembangunan bandara tetap berjalan di tengah pandemi

Pemerintah memastikan pembangunan dan pengembangan sejumlah infrastruktur transportasi udara tetap berjalan di tengah pandemi. 

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan pihaknya mempercepat rehabilitasi dan pengembangan 175 bandar udara (bandara) guna mendukung kawasan prioritas, pembangunan 21 bandara baru, serta pembangunan 10 bandara hub primer.

"Pengembangan 175 bandara untuk daerah 3 terpencil, terpencil, terdepan, dan tertinggal (3T) terus dilakukan dengan baik," katanya dalam video conference, Senin (21/9).

Budi mengatakan, pembangunan dan pengembangan 175 bandara tersebut sesuai dengan amanat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun jembatan udara yang dapat menjangkau pelosok negeri dari Aceh, Kalimantan Utara, hingga Papua.

"Karena itu, kami menjaga amanah presiden. Jembatan udara maksudnya, mengantar logistik, membuat satu kegiatan angkutan di daerah yang jauh dan tertinggal di pelosok seperti di Papua, Kalimantan Utara, Aceh, dan beberapa tempat," ujarnya.

Dia menjelaskan, sebagai negara dengan posisi geografis yang terdiri dari pulau-pulau, meningkatkan jaringan bandara di Indonesia sangat dibutuhkan. Pasalnya, banyak pulau-pulau atau daerah yang sulit dijangkau transportasi lain selain angkutan udara.

"Sektor udara sangat penting. Sebagai jembatan, (angkutan udara) memegang peran penting dalam menghadirkan satu konektivitas transportasi, mendorong peningkatan perekonomian nasional dan meningkatkan keberagaman di Indonesia," ucapnya. 

Sementara itu, sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas di Labuan Bajo, pembangunan Bandara Komodo-Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), juga terus digenjot. Termasuk juga, beberapa bandara lainnya di wilayah timur Indonesia seperti di Kupang (NTT), Lombok (Nusa Tenggara Barat/NTB), dan juga 40 rute bandara di Papua.

"Kami terus menyelenggarakan transportasi udara di hampir 40 rute kalau di Papua. Itu adalah jembatan udara," tuturnya.