sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kemenkeu anggarkan Rp 42,4 triliun untuk pembiayaan investasi BUMN

Dana Rp42,4 triliun untuk pembiayaan investasi BUMN dan lembaga lainnya yang akan direalisasikan pada semester II-2021.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Senin, 23 Agst 2021 19:18 WIB
Kemenkeu anggarkan Rp 42,4 triliun untuk pembiayaan investasi BUMN

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menganggarkan Rp42,4 triliun sebagai rencana pembiayaan investasi bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan lembaga lainnya yang akan direalisasikan pada semester II-2021.

“Semester II ini pembiayaan investasi untuk BUMN dan lembaga lain adalah Rp42,4 triliun,” katanya dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI, Senin (23/8).

Dia merinci anggaran tersebut akan diberikan kepada PT Hutama Karya sebesar Rp6,2 triliun untuk pembangunan tiga ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yaitu Kuala Tanjung-Parapat, Sigli-Banda Aceh, Lubuk Linggau-Bengkulu sepanjang 66 kilometer.

Dengan pembangunan tiga ruas JTTS tersebut, diharapkan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 212.935 orang dan menghasilkan outcome bagi masyarakat berupa penurunan waktu tempuh dan biaya logistik.

Lalu, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) sebesar Rp2,3 triliun untuk mendukung pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sejahtera bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan target 157.500 unit.

Kemudian, PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) sebesar Rp1 triliun untuk kawasan industri terpadu Batang. BUMN lain, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar Rp5 triliun untuk infrastruktur transmisi listrik, gardu induk, dan distribusi listrik pedesaan sebesar Rp3 triliun.

Sri melanjutkan, PT Pelindo III sebesar Rp1,2 triliun untuk mendukung pengembangan Pelabuhan Benoa yang kapasitas kunjungan kapal pesiarnya naik empat kali lipat yaitu 600 kunjungan per tahun dan kapasitas penumpang naik tiga kali lipat atau 3,2 juta per tahun.

Lainnya, PT PAL Indonesia sebesar Rp1,3 triliun, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Eximbank Indonesia sebesar Rp5 triliun untuk mendukung pertumbuhan ekspor nasional, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia Rp500 miliar untuk infrastruktur dasar dan fasilitas pendukung pariwisata di Tana Mori Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 2.327 orang (perhotelan) dan 75.045 (tidak langsung), serta PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) Rp20 triliun untuk penguatan industri asuransi dan penyelesaian Jiwasraya dengan pembentukan Indonesia Financial Group (IFG) Life.

Sponsored

Selain itu, pemerintah berencana menambahkan pembiayaan investasi pada semester II tahun ini sebesar Rp32,9 triliun yang berasal dari pemanfaatan cadangan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Rp16,9 triliun dari pemanfaatan sisa anggaran lebih (SAL).

Pemanfaatan cadangan PEN Rp32,9 triliun di antaranya diberikan kepada PT Hutama Karya Rp9 triliun untuk melanjutkan penyelesaian empat ruas JTTS yaitu Medan-Binjai, Binjai-Langsa, Pekanbaru-Dunai, dan Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat.

Sisanya, untuk Indonesia Investment Authority (INA) Rp15 triliun guna optimalisasi nilai investasi dan penciptaan lapangan kerja, meningkatkan investasi asing alias foreign direct investment (FDI), serta estafet financing berbagai proyek infrastruktur.

PT Waskita Rp7,9 triliun untuk penyelesaian pembangunan tujuh ruas Jalan Tol Trans Jawa dan Sumatera, divestasi ruas tol potensial untuk mengurangi beban utang, dan delapan stream aktivitas penyelamatan.

Selanjutnya, diberikan kepada Badan Bank Tanah Rp1 triliun untuk kebutuhan modal awal.

Sementara pemanfaatan SAL Rp16,9 triliun diberikan kepada PT Hutama Karya Rp10 triliun untuk penyelesaian sembilan ruas JTTS yaitu Medan-Binjai, Pekanbaru- Dumai, Binjai-Langsa, Indralaya-Muara Enim, Kisaran-Indrapura, Kuala-Tanjung Parapat, Lubuk Linggau-Bengkulu, Sigli-Banda Aceh, dan Pangkalan-Pekanbaru.

“Dengan PMN (Penyertaan Modal Negara) Rp19 triliun, terbangun 107 kilometer dengan tambahan serapan tenaga kerja 181.077 orang,” ucapnya.

Anggaran sisa tahun lalu itu juga diberikan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) Rp6,9 triliun untuk mendukung penyelesaian pembangunan infrastruktur perkeretaapian.

Sebelumnya, realisasi pembiayaan investasi pada semester I-2021 sebesar Rp25,6 triliun, sedangkan untuk semester II diperkirakan Rp179 triliun sehingga secara keseluruhan tahun ini diproyeksikan mencapai Rp204,6 triliun.

 

Berita Lainnya
×
tekid