Kementan pastikan stok beras cukup sampai delapan bulan

Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan stok cadangan beras untuk kebutuhan pangan nasional aman dan mencukupi sampai delapan bulan ke depan. 

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan stok beras di Bulog dan yang sudah tersebar di masyarakat saat ini berjumlah sekitar 10 juta ton. Selain itu, terdapat stok beras yang berasal dari tanaman padi standing crop sekitar 10 juta ton.

Dari hasil perhitungan tersebut, Amran mengatakan total stok cadangan beras bisa mencapai 20 juta ton. 

“Jika konsumsi beras masyarakat Indonesia 2,5 juta ton per bulan, maka stok tersebut mampu memenuhi hingga delapan bulan ke depan,” kata Amran, Rabu (16/1).

Amran merinci cadangan tersebut terdiri dari stok beras yang ada di gudang Bulog mencapai 2,2 juta ton. Kemudian, ditambah dengan stok beras sebesar 8 juta - 9 juta ton beras tersebar di rumah tangga (produsen padi dan konsumen), pedagang, penggilingan, hotel dan restoran katering. 

Sementara, stok beras juga berasal dari tanaman padi standing crop dengan total proyeksi 3,88 juta hektare (ha) dengan produktivitas 5,29 ton per ha. Artinya, ada 20 juta ton lebih gabah kering giling (gkg) atau setara dengan 10 juta ton beras. 

Harga beras

Di sisi lain, Amran menyinggung harga beras di Indonesia yang dinilai mahal. Padahal, Indonesia menempati urutan ke-81 harga beras eceran termahal di dunia. 

Urutan pertama beras eceran termahal dunia adalah Jepang sebesar Rp57.678 per kilogram, sementara termurah yakni di Sri Lanka sebesar Rp7.618 per kg.

Amran juga menekankan pembangunan pertanian tidak hanya melulu soal beras, tetapi sektor pertanian memiliki 460 komoditas yang harus dijaga stabilisasi harga setiap harinya.  (Ant)