Kementerian BUMN akan perluas cakupan holding farmasi
Untuk membentuk holding ini, banyak tahapan yang harus disiapkan oleh Kementerian BUMN.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan memperluas cakupan holding farmasi melingkupi layanan sektor kesehatan. Seperti diketahui, Kementerian BUMN di awal tahun ini telah membentuk holding BUMN farmasi yang beranggotakan PT Bio Farma (Persero) sebagai induk holding, dan PT Kimia Farma Tbk., serta PT Indofarma Tbk. sebagai anggota holding.
Asisten Deputi Bidang Telekomunikasi dan Farmasi Kementerian BUMN Aditya Dhanwantara mengatakan, ke depan holding farmasi tersebut akan dilengkapi dengan perusahaan-perusahaan BUMN di bidang layanan kesehatan.
"Apakah bentuknya langsung holding? menurut saya ini adalah staging yang perlu kita siapkan dan kita lalui," kata Aditya dalam Ngopi BUMN, Kamis (15/10).
Untuk membentuk holding ini, banyak tahapan yang harus disiapkan oleh Kementerian BUMN. Baik dari sisi perusahaan, maupun dari sisi pemegang saham yang perlu ditata dan diajak bekerja sama.
"Untuk waktunya kami belum bisa menentukan secara pasti kapan. Namun, kalau integrasinya kami harapkan dalam waktu dekat sudah bisa dimulai atau segera disinergikan," ujarnya.
Holding farmasi tersebut akan diperluas menjadi klaster BUMN sektor kesehatan. Nantinya, holding farmasi dan BUMN yang memberikan layanan kesehatan seperti Pertamedika, Krakatau Medika, dan rumah sakit BUMN lain yang menjadi afiliasi, akan terintegrasi menjadi satu.
Integrasi sektor kesehatan tersebut belum tentu berbentuk holding. Bentuknya bisa jadi berupa sinergisitas, kerja sama operasi, value chain, atau supply chain.
"Itu bisa jadi kiat-kiat bagaimana kami membentuk suatu klaster atau ekosistem. Jadi holding tidak selalu menjadi jawaban untuk jadi satu klaster," tuturnya.

Sarinah: Pengasuh masa kecil yang jadi inspirasi besar Sukarno
Selasa, 19 Jan 2021 06:32 WIB
Bekerja fleksibel, di mana saja dan kapan saja
Senin, 18 Jan 2021 16:35 WIB