sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Genjot BUMN go global, Kementerian BUMN dan Kemlu bentuk tim taktis

Nilai investasi outbound BUMN di seluruh dunia saat ini mencapai US$17,5 miliar.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Jumat, 17 Jul 2020 19:33 WIB
Genjot BUMN go global, Kementerian BUMN  dan Kemlu bentuk tim taktis

Dalam rangka mendukung visi BUMN untuk go global, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Luar Negeri menandatangani nota kesepahaman untuk memperkuat kerja sama diplomasi ekonomi. 

Penandatanganan dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Jumat (17/7), di Jakarta. Kesepahaman ini diharapkan dapat meningkatkan nilai investasi BUMN di luar negeri dan mendorong performa ekspor Indonesia.

Saat ini, berdasarkan data dinamis yang dikumpulkan dari seluruh perwakilan Indonesia, nilai investasi BUMN di luar negeri atau outbound di seluruh dunia mencapai US$17,5 miliar.

"BUMN mencanangkan program BUMN Go Global untuk mendukung supply chain dalam memasarkan produk di pasar strategis dan mendorong pengembangan BUMN di pasar global, sehingga dapat meningkatkan jumlah transaksi dan nilai investasi outbound BUMN," ujar Menteri BUMN, Erick Thohir.

Selain itu, juga akan meningkatkan area kerja sama mencangkup upaya matchmaking antara BUMN dan investor asing yang berminat melakukan inbound investment di Indonesia sesuai dengan sektor yang diminati.

Sejauh ini, beberapa perusahaan BUMN telah berkibar di luar negeri, antara lain PT INKA yang telah menjalin kerja sama proyek gerbong kereta api dengan pemerintah Bangladesh. Juga BUMN pertahanan yang melakukan ekspor berbagai produk seperti pistol G2 Elite, amunisi peluru, medium tank, kapal kargo, pesawat CN 235-220, dan lainnya.

Di lain sisi, perusahaan farmasi Bio Farma saat ini telah memproduksi dan memasarkan vaksin polio di berbagai negara seperti Angola, Somalia, dan Ethiopia. 

Untuk mencapai visi tersebut, kedua kementerian menyepakati kemungkinan pembentukan tim taktis yang terdiri dari perwakilan kedua kementerian dan unsur perwakilan BUMN yang memiliki kesiapan dan kapasitas untuk melakukan outbound investment.

Sponsored

Tim ini berkolaborasi mengawal dari tahap identifikasi peluang investasi, penjajakan mitra dan akses permodalan,, hingga pelaksanaan investasi serta perlindungan terhadap investasi Indonesia di luar negeri. Nota kesepahaman bersama ini berlaku hingga empat tahun dan secara berkala akan dimonitor dan dievaluasi.

"Pembentukan tim bersama ini dimaksudkan untuk sinergitas pengembangan BUMN di pasar global dan meningkatkan kerja sama dengan mitra partner strategis," ucap Menlu, Retno Marsudi.

Dengan adanya kerja sama dan asistensi mengenai diplomasi ekonomi ini, diprediksi dapat memperluas jaringan partnership, potensi investasi BUMN, dan peluang untuk memasarkan produk BUMN di kancah Internasional. 

 

Berita Lainnya
×
tekid