Kepala BPS ungkap penyebab naik tajamnya ekspor di Desember
Kenaikan volume ekspor Desember disumbang oleh peningkatan volume ekspor nonmigas sebesar 6,59%.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada Desember 2020 mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari US$15,26 miliar menjadi US$16,54 miliar.
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengungkapkan, kenaikan ekspor tersebut disebabkan oleh peningkatan volume ekspor dan juga kenaikan harga komoditas.
Dari sisi volume, ekspor Indonesia Desember meningkat 7,59% dibanding November dari US$53,3 miliar, menjadi US$57,3 miliar.
Kenaikan volume ekspor Desember disumbang oleh peningkatan volume ekspor nonmigas sebesar 6,59% dari US$50,69 miliar di November, menjadi US$54,03 miliar di Desember.
Sedangkan, dari sisi migas terjadi kenaikan 27,14% dari US$2,6 miliar di November 2020, menjadi US$3,3 miliar di Desember 2020.
Sementara itu, jika dilihat dari golongannya, peningkatan terbesar ekspor nonmigas Desember 2020 terhadap November 2020 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati dari US$2,35 miliar di November menjadi US$2,62 di Desember.
"Jadi memang ada kenaikan volume, dan karena ada kenaikan harga komoditas jadi kenaikan nilainya lebih besar lagi. Kecuali untuk bijih, terak, dan abu logam di mana volumenya turun 35,4% tetapi nilainya naik 10,20%," katanya dalam keterangan pers virtual, Jumat (15/1).
Di samping itu, komoditas lainnya yang juga meningkat nilai ekspornya di antaranya adalah bahan bakar mineral dari US$1,5 miliar di November, menjadi US$1,73 miliar di Desember. Lalu mesin dan perlengkapan elektrik yang meningkat US$110 juta, dan pakaian dan aksesorinya US$80,8 juta.
Adapun, Ekspor nonmigas Desember 2020 terbesar adalah ke China yaitu US$3,32 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,87 miliar dan Jepang US$1,25 miliar. Sementara ekspor ke Uni Eropa sebesar US$1,27 miliar.
"Jadi secara keseluruhan ekspor kita terjadi kenaikan baik karena volume dan harga komoditas. Itu yang menyebabkan performa ekspor Desember sangat tinggi," tuturnya.