sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jokowi pakai alsintan inovasi Balitbangtan saat tanam padi di Trenggalek, apa keunggulannya?

Presiden Jokowi menggunakan mesin tanam hasil inovasi Balitbangtan Kementan saat melakukan penanaman padi di Trenggalek.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Jumat, 03 Des 2021 17:48 WIB
Jokowi pakai alsintan inovasi Balitbangtan saat tanam padi di Trenggalek, apa keunggulannya?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, sempat melakukan penanaman padi saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur (Jatim), beberapa hari lalu.

Keduanya menggunakan mesin tanam (rice transplanter riding) hasil inovasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) saat beraksi. Alat mesin pertanian (alsintan) ini diklaim memiliki kemampuan tanam hingga 3 ha/hari sehingga efisien dan mudah digunakan.

"Sejak awal, Mentan Syahrul meminta Litbang Kementan [Kementerian Pertanian] memacu pengembangan alsintan seperti yang digunakan Bapak Presiden. Beberapa prototipe kami menyempurnakan mesin tersebut," kata Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) Balitbangtan, Agung Prabowo, dalam keterangan tertulis.

Dicontohkannya dengan mesin tanam padi tipe long mat yang memiliki mesin dasar sama, tetapi karpet bibit padi terpasang lebih panjang. Metode dapog yang umum memasang kembali (refeeding) bibit padi per 200 meter, sedangkan mesin ini mampu hingga 1.500m² untuk refeeding bibitnya dengan kecepatan kerja 2 km/jam dan kapasitas kerja 3 jam/ha.

Sponsored

Kapasitas lebih besar membuat waktu penanaman dan feeding bibit di lahan saat penanaman lebih efisien. "Ini mampu menjadi salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan SDM pertanian di Indonesia," ucapnya.

Jenis lainnya adalah mesin tanam padi jajar legowo tipe riding dan robot tanam padi dengan sistem kendali jarak jauh (remote). Mesin mengaplikasikan internet of thing (IoT) melalui GPS sehingga dapat bekerja secara mandiri.

"Kita ingin kelak makin lama banyak milenial yang tertarik bertani dan alat-alat ini menjadi daya tarik regenerasi petani. Bertani lebih efisien, produksi meningkat dengan adaptasi teknologi. Menggarap sawah pun enggak perlu berlama-lama," tutur Agung.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid