sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kinerja jasa keuangan berjalan moderat

Sejalan dengan peningkatan pertumbuhan global, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan juga meningkat.

Hermansah
Hermansah Rabu, 25 Apr 2018 18:30 WIB
Kinerja jasa keuangan berjalan moderat

Rapat Dewan Komisioner (RDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dilakukan pada Rabu (25/4), menilai bahwa stabilitas sektor jasa keuangan termasuk kondisi likuiditas di industri jasa keuangan Indonesia tetap dalam kondisi terjaga.

Sejalan dengan peningkatan pertumbuhan global, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan juga meningkat. Indikator sektor ril seperti inflasi inti, penjualan semen, penjualan motor, penjualan eceran, harga properti serta neraca perdagangan saat ini membaik secara moderat. 

"Kinerja intermediasi sektor jasa keuangan pada Maret 2018 masih pada level moderat. Kredit perbankan tumbuh meningkat menjadi 8,54% year on year (yoy). Sementara itu, pertumbuhan piutang pembiayaan tercatat sebesar 6,08% yoy," jelas OJK dalam keterangan tertulisnya. 

Dari sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tumbuh sebesar 7,66% yoy. Sementara, premi asuransi jiwa dan asuransi umum/reasuransi masing-masing tumbuh sebesar 40,79% yoy  dan 14,99% yoy.

Di pasar modal, penghimpunan dana di pasar modal sepanjang 2018 telah mencapai Rp45 triliun. Total dana kelolaan investasi juga meningkat dan per tanggal 20 April 2018 telah mencapai Rp749,76 triliun. 

Di tengah perkembangan intermediasi keuangan tersebut, risiko LJK (risiko kredit, pasar, dan likuiditas) Maret 2018 berada pada level yang manageable. Rasio Non-Performing Loan (NPL) gross perbankan tercatat sebesar 2,75%  dan rasio Non-Performing Financing (NPF) perusahaan pembiayaan tercatat sebesar 3,25%.

Sementara itu, permodalan LJK masih kuat dengan CAR perbankan sebesar 22,67% dan RBC asuransi umum dan asuransi jiwa masing-masing sebesar 322% dan 481%.

"Ke depan, OJK akan terus memantau dinamika perekonomian global dan dampaknya terhadap stabilitas sistem keuangan nasional," jelas OJK. 
 

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid