sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kinerja positif saat pandemi, Menkeu sanjung Bea Cukai

Hingga September 2022, penerimaan bea cukai tumbuh 30%.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Rabu, 05 Okt 2022 07:08 WIB
Kinerja positif saat pandemi, Menkeu sanjung Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengapresiasi kinerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), terutama saat menghadapi pandemi Covid-19. Sebab, masih terus melayani tanpa menghiraukan pagebuk.

"Saya ingin menyampaikan terima kasih pada seluruh jajaran Bea dan Cukai yang selama pandemi Covid-19 terus tidak mengenal gentar, tidak mengenal risiko yang akan mengenai dirinya sendiri, menjalankan tugas negara, terutama yang ada di bagian pelayanan dan yang ada di depan," katanya dalam Peringatan Hari Bea dan Cukai ke-76.

Pandemi, menurut Sri Mulyani, memberikan pelajaran berharga bagi DJBC untuk tetap bertahan, mengoptimalisasi kreativitas, serta mencari solusi bagi masyarakat dan bangsa. Hal ini diklaim membuat Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara yang mampu menangani pagebluk dengan baik.

"Kita telah mampu mengatasi pandemi. Kita mulai melihat pemulihan ekonomi. Itu adalah capaian yang tidak mudah dan tidak sepele. Itu juga adalah hasil karya dari jajaran Bea Cukai yang saya banggakan dan saya berterima kasih atas dedikasi Anda semua," imbuhnya.

Menkeu menyebutkan, ada beberapa kinerja DJBC yang tetap dilakukan meski pandemi, antara lain pemberian berbagai layanan mulai dari importasi alat-alat kesehatan (alkes) yang sangat dibutuhkan, fasilitasi vaksin, hingga melakukan langkah-langkah pengamanan.

Hingga September 2022, penerimaan bea cukai tumbuh 30%. Jumlah ini didukung bea masuk yang naik 32%, bea keluar 83%, dan cukai meningkat 21%.

Di sisi lain, penerimaan pajak dalam rangka impor rentang 3 tahun terakhir juga menyumbang signifikan bagi keuangan negara. Kontribusinya mencapai 23,7%.

"Pencapaian yang luar biasa pada proses pemulihan ekonomi ini tidak boleh membuat kita berpuas diri. Kita harus waspada karena arah angin berubah dengan cepat. Dunia sedang tidak baik-baik saja kondisinya. Tahun ini, pada akhir tahun, dan awal tahun depan diperkirakan kondisi ekonomi global akan melemah," tuturnya.

Sponsored

Kawasan berikat dan kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) dinilai penting dalam pemulihan ekonomi Indonesia. DJBC diklaim mendukung keduanya sehingga berhasil berkontribusi lebih dari 35% terhadap total ekspor.

Kata Menkeu, DJBC juga terlibat dalam pembinaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Melalui asistensi DJBC, sebanyak 3.414 UMKM dibina dan naik kelas menjadi pelaku ekspor.

DJBC, lanjutnya, juga berhasil dalam pengawasan lantaran berhasil mengungkap tindak pidana pencucian uang dengan potensi kerugian negara Rp1 triliun dalam kasus penyelundupan impor rokok. Bahkan, DJBC diklaim memperoleh prestasi di tingkat internasional dengan menuntaskan amanah menjadi World Custom Organization Asia Pacific Vice-Chair selama 2 tahun.

"Capaian-capaian yang sungguh luar biasa dari Bea Cukai harus menjadi sumber penyemangat kita, bahwa Indonesia bisa maju. Indonesia diurus dengan baik pasti bisa maju. Bea Cukai adalah salah satu instansi yang menentukan kemajuan Indonesia," tandas Menkeu. 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid