sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kinerja usaha agribisnis Grup Salim merosot pada 2019

2019 merupakan tahun yang sangat menantang bagi industri agribisnis.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Jumat, 28 Feb 2020 13:35 WIB
Kinerja usaha agribisnis Grup Salim merosot pada 2019

Perusahaan agribisnis milik grup Salim, PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) dan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP), mencatatkan penurunan penjualan sepanjang 2019.

Salim Ivomas tercatat mengalami penurunan penjualan 3% menjadi Rp13,65 triliun pada 2019, dari Rp14,05 triliun pada 2018. Menurunnya penjualan ini disebabkan penurunan harga jual rata-rata produk sawit (crude palm oil/CPO) yang diikuti oleh pertumbuhan volume penjualan dari produk inti sawit, gula, dan dividi minyak dan lemak nabati.

Direktur Utama SIMP Mark Wakeford mengatakan 2019 merupakan tahun yang sangat menantang bagi industri agribisnis, seiring pelemahan harga komoditas untuk tanaman-tanaman utama SIMP.

"Hal ini berdampak signifikan pada kinerja keuangan, terutama divisi perkebunan. Namun, pelemahan ini sebagian dapat diimbangi oleh kenaikan kinerja dari divisi minyak dan lemak nabati," ujar Mark dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/2).

Mark mengatakan divisi minyak dan lemak nabati mencatat kenaikan laba 9,9% menjadi Rp402,6 miliar pada 2019, dari Rp366 miliar pada 2018, seiring pertumbuhan volume penjualan dan biaya bahan baku yang lebih rendah.

Sementara, produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti mengalami penurunan 2% secara tahunan menjadi 3,30 juta ton seiring dengan kegiatan penanaman kembali. Dengan demikian, total produksi CPO perseroan turun 9% secara tahunan menjadi 840.000 ton.

"Kami melakukan penanaman kembali pada sebagian lahan yang berusia tua dengan benih bibit yang memiliki potensi hasil panen tinggi," kata Mark.

SIMP, kata Mark, telah meningkatkan kapasitas pengolahan pabrik pada 2019 dengan menyelesaikan 1 pabrik kelapa sawit baru pada September 2019 berkapasitas 45 metrik ton (mt) TBS/jam.

Sponsored

Sementara, kapasitas penyulingan SIMP di Surabaya juga meningkat 300.000 mt per tahun pada tahun 2018, sehingga berkontribusi pada peningkatan volume penjualan minyak goreng dan margarin pada tahun 2019.

Dengan kondisi ini, SIMP tercatat mengalami kerugian sepanjang 2019 sebesar Rp546 miliar. Kerugian ini, kata Mark, disebabkan oleh penurunan harga komoditas serta dipengaruhi oleh beban operasi lain, beban keuangan dan beban pajak penghasilan yang lebih tinggi.

Kinerja LSIP

Senada dengan Salim Ivomas, anak usaha grup Salim lainnya di bidang agribisnis, Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia (Lonsum) juga mengalami penurunan kinerja.

Penjualan London Sumatra sepanjang 2019 tercatat menurun 7,97%, menjadi Rp3,69 triliun, dari Rp4,01 triliun pada 2018. Penurunan ini seiring dengan penurunan volume penjualan CPO dan penurunan harga rata0rata produk sawit, yaitu CPO, Palm Kernel (PK) dan produk turunan PK.

Rinciannya, volume penjualan CPO turun 4,2% yoy menjadi 417.533 ton, dari 435.923 ton. Sementara itu, volume penjualan PK dan produk turunan PK meningkat 10,6% secara tahunan menjadi 124.908 ton.

Dengan demikian, laba bersih tahun berjalan perseroan yang diatribusikan kepada pemilik induk turun 23,4% secara tahunan menjadi Rp253,9 miliar, dari Rp331,3 miliar.
 

Berita Lainnya
×
tekid