sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Konferensi Maju Digital 2022: Panggung UMKM tumbuh dan berkembang di era digital

Gelaran tahunan yang dibesut GoTo ini menjadi wadah UMKM untuk menggali ilmu bisnis secara menyeluruh.

Kartika Runiasari
Kartika Runiasari Kamis, 03 Nov 2022 14:07 WIB
Konferensi Maju Digital 2022: Panggung UMKM tumbuh dan berkembang di era digital

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah terbukti menjadi tulang punggung perekonomian melewati berbagai krisis ekonomi. Selama hampir satu dekade, UMKM telah berkontribusi hingga 60% terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia. Pun dengan penyerapan tenaga kerja yang mencapai 99% diserap oleh UMKM.

Tak salah bila ‘karpet merah’ harus selalu digelar agar UMKM terus eksis dan bahkan tumbuh. Seperti halnya dilakukan oleh GoTo Group dengan menggelar Konferensi Maju Digital untuk kedua kalinya. Setelah sukses digelar secara online pada 2021 lalu, kali ini event tahunan ini digelar secara hybrid yakni online dan offline. 

Konferensi Maju Digital 2022 menjadi ‘panggung’ istimewa bagi para UMKM untuk menggali lebih banyak ilmu dari berbagai narasumber. Tak terkecuali narasumber dari UMKM sendiri yang memberikan kiat sukses membuka dan membesarkan bisnis. 

“Sebagai upaya meningkatkan peran UMKM, GoTo melalui Tokopedia, Gojek, dan GoTo Finansial dorong kemajuan UMKM lokal dengan acara ini,” kata Chief of Corporate Affair GoTo Nila Marita, saat konferensi pers Konferensi Maju Digital (KoMD) di Kasablanka Hall, Jakarta, Kamis (27/10).

Nila menambahkan, KoMD tahun ini mengusung tema besar ‘Transformasi Usaha Digital dan Ramah Lingkungan’ yang selaras dengan misi pemerintah Indonesia dalam presidensi G20 2022. KoMD 2022 juga bertujuan mendorong kemajuan dan daya saing UMKM.

“Solusi komprehensif dan beragam bagi pelaku usaha mulai dari pembayaran, pengantaran makanan dan solusi yang menjangkau lebih banyak pelanggan,” tambah Nila.

Chief of Corporate Affair GoTo Nila Marita, saat konferensi pers Konferensi Maju Digital (KoMD) di Kasablanka Hall, Jakarta, Kamis (27/10).

Menurutnya, di tengah ancaman resesi di tingkat global, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih menunjukkan tren yang positif dan bahkan terbesar di Asia Tenggara yakni 5,44% pada kuartal II-2022. Karena itu pula, sebutnya, UMKM harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri di tengah berbagai ketidakpastian ekonomi yang melanda dunia.

Sponsored

“Sebanyak 15 juta pelaku usaha di GoTo sebagian besar adalah UMKM. Grup GoTo sendiri  telah berkontribusi sekitar 2% terhadap PDB dan berharap bisa lebih besar. UMKM terus menjadi pilar penting pemulihan ekonomi nasional terutama di masa new normal,” ungkapnya. 

Tempat tukar informasi antar pelaku UMKM

Untuk bertahan di era digital, UMKM harus bertransformasi dengan onboarding atau go digital. Namun, langkah UMKM tidak boleh berhenti hanya dengan terjun di dunia digital semata. Agar tumbuh dan berkembang, UMKM perlu perluasan pasar, pengembangan dan inovasi produk, berbagai kanal pembayaran, hingga bisnis yang ramah lingkungan.

Rizky Arief Dwi adalah salah satu pegiat usaha yang merasakan bisnisnya tumbuh sejak lahir pada 2019 lalu. Bermula dari kegemarannya dengan beragam bahan aromatik atau fragrance, Rizky membangun HMNS Perfume (Humans). Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2016 ini bercita-cita membuka potensi besar industri aromatik di tanah air.

“Padahal Indonesia punya sumber yang cukup, tapi waktu itu (2019) enggak ada yang berani masuk ke market,” ungkap CEO and Founder brand perfume lokal HMNS ini, kepada Alinea.id, saat ditemui di sela-sela Konferensi Maju Digital 2022 di Kasablanka Hall, Jakarta, Kamis (27/10).

Kala itu, Rizky melihat produk home fragrance dan parfum hanya dipasarkan di mal-mal besar. Artinya, produk ini lebih menyasar ke masyarakat menengah ke atas. Untuk itu, ia pun memilih ceruk pasar yang akan lebih memasyarakatkan industri aromatik di tanah air.

Semula, HMNS hanya menjual home fragrance yang kini mencapai enam varian. HMNS pun akhirnya melebarkan sayap ke industri parfum lokal dengan menggandeng certified perfumer dan kini parfum HMNS telah berkembang menjadi delapan varian. 

“Sekarang penjualan tiap tahun mencapai 100.000 botol,” ungkapnya.

Meski baru berusia tiga tahun, Arief mengaku pertumbuhan bisnisnya sangat pesat. Hal ini tak lain dipengaruhi channel penjualan yang sejak awal memilih pemasaran digital melalui marketplace Tokopedia. 

“Kami masuk ke Tokopedia sudah hampir tiga tahun. Kini kami mengalami pertumbuhan 30 sampai 40 kali lipat omzet dari sejak berdiri,” tambahnya.

Hal ini terlihat dari omzet yang cukup fantastis. Pada tahun 2021 lalu, HMNS berhasil mencetak omzet sekitar Rp70 miliar hingga Rp80 miliar dalam setahun. Jenama HMNS bahkan sempat bertengger di posisi kelima setelah brand internasional YSL, Dior, Bvlgari dan Chanel berdasarkan data Compas: E-Commerce Market Insight Dashboard per periode 1-15 Agustus 2021.

Tidak hanya itu, salah satu varian parfum HMNS yakni Orgasm beberapa kali mendapatkan penghargaan sebagai Best Indonesia fragrance (Female Daily Award) pada tahun 2020. Aroma vanila yang berpadu dengan notes apple dan rose ini juga sukses menjadi best seller HMNS.

Dalam KoMD, Rizky pun membagikan kisah bagaimana bisnisnya bisa  berkembang pesat berkat strategi yang  tepat. “Bagaimana UMKM enggak hanya memanfaatkan e-commerce dan media sosial untuk jualan, tapi juga ambil data untuk inovasi agar brand berkembang dan story telling kisah bisnis lewat media sosial,” ungkapnya.

Dia juga mengungkapkan modal menjadi kebutuhan besar bagi UMKM. Namun, tidak hanya itu UMKM ternyata juga perlu mengelola keuangan dengan baik dan tetap berinovasi dengan sumber yang dimiliki UMKM. HMNS sendiri memiliki basis produksi di Jakarta namun bisa menjangkau penjualan ke seluruh nusantara berkat penjualan di marketplace.

“HMNS berterima kasih pada ekosistem GoTo bahkan bisa dibilang HMNS enggak ada kalau enggak ada GoTo,” tambahnya.

Ke depannya, HMNS terus berinovasi untuk semakin menguatkan branding lokal di tengah para pelanggan. Salah satunya dengan merilis varian produk baru pada segmen personal care seperti deodorant dan body wash. Bahkan HMNS berencana membuka toko offline di Grand Indonesia.

Brand yang menyasar pria, wanita, dan remaja ini telah memiliki beragam produk parfum, hair and body mist, dan hampers dengan kisaran harga mulai dari Rp59.000 sampai Rp450.000 di Tokopedia. 

Kisah senada juga dibagikan jenama kuliner nasi Bogana Ny. An Lay. Evan Putra, pemilik bisnis kuliner Ny An Lay generasi kedua ini menceritakan perjalanan bisnis yang dibangun sejak tahun 2004 itu oleh kedua orang tuanya.

Semula, hidangan kuliner khas Tegal, Jawa Tengah ini telah memiliki pelanggan di kawasan Tangerang dan Tangerang Selatan, Banten. Namun, Evan dan sang adik merasa bisnis ini perlu dikembangkan ke ranah digital. Karenanya, sejak 2017 Nasi Bogana Ny An Lay pun onboarding dalam ekosistem Go Food.

“Sekarang cabang ada di tiga titik, kalau enggak ada Go Food mungkin kami sudah enggak ada,” sebutnya. 

Evan dan adik pun berbagi tugas. Jika Evan fokus pada marketing, penjualan online, strategi bisnis, dan urusan keuangan maka sang adik memegang tanggung jawab dalam hal produksi. “Orang tua saya juga masih memantau proses produksi,” ungkapnya kepada Alinea.id di sela-sela KoMD. 

Di samping penekanan pada bagaimana UMKM bisa onboarding, Evan membagikan kemudahan operasional dengan bantuan aplikasi seperti GoBiz, Moka dan GoPay yang mempermudah pembukuan bagi UMKM. Menurutnya, aplikasi dalam ekosistem GoTo Finansial ini akan membantu UMKM mencatat pesanan dan menghitung ketersediaan bahan baku.

“Jadi bisa minimalisasi kesalahan-kesalahan atau human error di lapangan. Dengan GoPay di GoFood juga saya bisa fokus ke pengembangan-pengembangan lain,” sebutnya.

Evan mengaku omzet melonjak signifikan setelah berjualan di Go Food. Dari semula hanya memiliki tiga karyawan di back office dan lima orang di dapur, kini berkembang menjadi 24 karyawan di tiga titik restoran.

“Kini omzet kami naik hingga 4 kali lipat sejak 2020. Kami mengapresiasi layanan yang disediakan oleh Grup GoTo yang telah mengambil bagian sangat penting bagi bisnis kami sampai saat ini,” ungkapnya.

Ke depan, Nasi Bogana Ny An Lay berencana memperbanyak cabang ke kawasan Jakarta Barat dan Tangerang hingga akhir tahun 2022. 

Tumbuh bersama

Tentunya, Evan tak ingin sendiri dalam meraih kesuksesan berbisnis. Selain acara KoMD yang digelar tahunan, GoTo pun memfasilitasi wadah komunitas bagi para mitra penjual atau UMKM. Selain meningkatkan wawasan, beragam komunitas seperti Komunitas Partner GoFood (KOMPAG), Keluarga Tokopedia (K-Top) dan Komunitas Retail GoTo Financial (KONTAG) dapat menjadi wadah sharing para seller

Konferensi Maju Digital 2022 diselenggarakan secara online dan offline di Kasablanka Hal, Jakarta, Kamis (27/10).

Grup GoTo mencatat jumlah pegiat UMKM yang bergabung di KOMPAG, K-Top dan KONTAG bertambah lebih dari 80.000 dalam setahun terakhir. Evan sendiri turut ambil bagian dalam KOMPAG yang juga rutin mengikuti Kelas Maju Digital (KMD) yang kerap digelar GoTo.

Manfaat komunitas ini, kata Evan, sangat dirasakan pada era awal pandemi melanda Indonesia di Maret 2020. Semula, pemesanan secara offline turun drastis karena adanya pembatasan sosial hingga Evan sempat kesulitan membayar gaji karyawan. 

“Saya putar otak agar karyawan bisa dibayar full. Kita diajarin aktif di media sosial, benerin foto dan engagement dengan pelanggan dan saling support dengan sesama penjual,” bebernya yang dinobatkan menjadi Ketua KOMPAG.

Group Head of Merchant Marketing Gojek dan GoTo Financial, Bayu Ramadhan mengakui berbagai fasilitas ini, termasuk KoMD bertujuan untuk mendorong kapasitas pegiat UMKM Indonesia melalui berbagai inisiatif dan solusi teknologi.  

“Agar UMKM dapat terus beradaptasi dengan perkembangan dunia usaha masa kini,” sebutnya pada kesempatan yang sama.

Dia memaparkan KoMD tahun 2021 digelar full online dengan peserta lebih dari 14.000 dan jumlah views di kanal Youtube mencapai lebih dari 125.000. Tahun ini, KoMD digelar secara offline di Jakarta dan online yakni melalui website Tokopedia Academy, YouTube Mitra Usaha Gojek, YouTube Tokopedia Seller, Tokopedia PLAY dan GoPlay.

Konferensi Maju Digital 2022.

“Peserta UMKM yang datang beragam dan terbesar paling banyak dari Jabodetabek, Makassar, Medan, dan lainnya,” papar dia. 

Dia menegaskan, gelaran ini sekaligus menguatkan komitmen GoTo untuk bergerak bersama pemerintah dalam memajukan UMKM. Kali ini, edukasi  yang ditekankan adalah bagaimana UMKM bisa memanfaatkan media sosial dengan maksimal dan mengelola keuangan lebih profesional. Pun dengan isu ramah lingkungan yang menjadi target bersama dalam konferensi G20.

“Kami mengundang pembicara dari praktisi, ahli, dan bisnis owner. Tujuannya memberikan wawasan yang bervariasi bagi UMKM,” sebutnya.

VP Seller Experience Tokopedia Puput Hidayat menambahkan ‘panggung’ KoMD menjadi wadah bagi UMKM meningkatkan kapasitasnya. Selain itu, GoTo juga bekerja sama dengan pemerintah daerah di setiap wilayah seperti Solo (Jawa Tengah), Lampung, dan Denpasar (Bali) untuk menggaet UMKM di daerah tersebut agar lebih teredukasi. Misalnya, dengan menggelar kelas untuk pemberdayaan pengusaha perempuan.

“Kami berusaha kumpulkan topik yang relevan dengan kebutuhan UMKM. Misal tips pengelolaan keuangan dan media sosial terutama saat pandemi,” tambah dia.

Pada KoMD 2022, pegiat usaha lokal pun hadir sebagai narasumber dan membagikan inspirasinya. Sebut saja pemilik KEM Footwear, Buttonscarves, Erigo, SukkhaCitta, Teguk, Wakacao dan lain-lain.

Pada akhirnya, lanjutnya, semua wadah untuk UMKM ini diharapkan bisa membuat UMKM menjadi raja di negeri sendiri dan menumbuhkan jenama-jenama lokal yang berkibar. Tidak hanya di tanah air namun juga mendunia.

“Ekosistem GoTo berusaha mengoptimalkan pengembangan local brand,” ungkapnya.

Ilustrasi Alinea.id/Firgie Saputra.

Berita Lainnya
×
tekid