Konsumsi rumah tangga dongkrak pertumbuhan ekonomi triwulan I-2023
"Momen Ramadan juga mendorong pertumbuhan konsumsi makanan dan minuman," ucap Edy.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2023 yang mencapai 5,03% (yoy). Kenaikan ini utamanya ditopang oleh komponen pengeluaran yaitu konsumsi rumah tangga yang terus tumbuh.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Edy Mahmud menyampaikan, konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,54% (yoy), dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada transportasi & komunikasi dan restoran & hotel.
"Seluruh komponen pengeluaran tumbuh positif pada triwulan I-2023. Penyumbang paling besar adalah komponen konsumsi rumah tangga yaitu 4,54% (yoy), Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 2,11% (yoy), ekspor tumbuh 11,68% (yoy), impor tumbuh 2,77% (yoy)," ujar Edy dalam konferensi pers rilis BPS, Jumat (5/5).
Edy merincikan, konsumsi rumah tangga tumbuh tertinggi terjadi pada transportasi dan komunikasi. Ini terlihat dari peningkatan penjualan sepeda motor dan penumpang angkutan rel, laut, dan udara. Kemudian kelompok restoran dan hotel tumbuh tercermin dari peningkatan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel.
"Momen Ramadan juga mendorong pertumbuhan konsumsi makanan dan minuman," ucap Edy.
Selanjutnya pada ekspor tumbuh kuat ditopang peningkatan dari komoditas nonmigas utama seperti bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, serta besi dan baja juga nikel. Sejumlah komoditas migas juga mengalami pertumbuhan yaitu gas alam, hasil minyak, dan minyak mentah.
"Peningkatan yang cukup kuat juga didorong oleh mobilitas mancanegara yang banyak masuk ke Indonesia. Sehingga ekspor sisi jasa tumbuh signifikan dan devisa masuk dari luar negeri cukup besar," kata Edy.
Berikutnya, PMTB menurut Edy tetap tumbuh positif pada kelompok barang modal mesin dan perlengkapan, kendaraan, dan produk kekayaan intelektual. Pertumbuhan modal pemerintah meningkat dibandingkan triwulan I-2022.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Mendesak, revisi garis kemiskinan demi menyentuh si miskin yang tersembunyi
Selasa, 06 Jun 2023 17:18 WIB
Ironi bisnis atribut kampanye: Sepi saat kandidat dan parpol berjibun
Minggu, 04 Jun 2023 06:11 WIB