Kontrak baru PT PP Presisi Tbk melesat naik menjadi Rp5,3 triliun. Pencapaian perolehan kontrak baru tersebut berupa tambahan kontrak baru selama November yang berhasil dibukukan sebesar Rp504 miliar berasal dari proyek pengembangan pertambangan nikel Weda Bay, Halmahera, Maluku Utara.
Menurut Keterbukaan Data Bursa Efek Indonesia (BEI) kenaikan ini dipicu karena pencapaian perolehan kontrak baru hingga November tersebut sekaligus juga mencapai target perolehan kontrak baru hingga bulan Desember yang diprognosakan sebesar Rp5,3 triliun.
Meskipun masa tenggang waktu pencapaian target tersebut jangka waktunya rentan terlalu pendek, menurut Direktur Peralatan & SCM PP Presisi, Mhd Wira Zukhrial hal itu tidak mengurangi niat perusahaan untuk mencapai target.
“Hal ini tentunya tidak mengecilkan niat kami untuk menambah perolehan kontrak baru dalam kurun waktu sisa 1 bulan akhir tahun ini,” Zukhrial dalam Keterbukaan Data dan Informasi BEI, Rabu (1/12).
Pembuatan kontrak baru tersebut merupakan kelanjutan dari kontrak yang telah diperoleh sebelumnya. Kontrak ini diperoleh dari kapasitas dan kapabilitas PP Presisi dalam pengembangan pertambangan kembali dipercaya dengan diperolehnya tambahan kontrak pengembangan pertambangan nikel Weda Bay.
“Secara keseluruhan total kontrak yang telah dikantongi PPRE dari Weda Bay mencapai Rp1,2 triliun. Hal ini membuktikan bahwa project delivery PP Presisi telah diakui memberikan nilai tambah pada proyek tersebut,” jelasnya dalam Keterbukaan Data dan Informasi BEI, Rabu, (1/12).
Pencapaian tersebut tentunya semakin meningkatkan posisi Perseroan di dalam jasa mining services yang mampu memberikan jasa pertambangan secara terintegrasi dimulai dari infrastruktur pertambangan (mining development) hingga pertambangan (mining contractor), hauling services hingga barging.
“ Secara berkesinambungan kami akan mengembangkan kapasitas & kapabilitas ini agar kami semakin diakui & diperhitungkan sebagai kontraktor integrated mining services”, tutup Wira.