sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Krakatau Steel tunda IPO anak usaha di tengah pandemi

Kondisi di tengah pandemi Covid-19 bukan waktu yang tepat bagi perseroan melepas anak usaha.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 29 Des 2020 13:30 WIB
Krakatau Steel tunda IPO anak usaha di tengah pandemi

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) menyampaikan akan mencari waktu yang tepat untuk melepas anak perusahaan melantai di bursa.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, pihaknya harus melihat kondisi dan keadaan sebelum melepas anak usaha perseroan ke publik. Menurutnya, kondisi di tengah pandemi Covid-19 bukan waktu yang tepat bagi perseroan melepas anak usaha.

"Kondisi di tengah pandemi Covid-19, bukan waktu yang tepat untuk kami melakukan aksi-aksi korporasi, yang bisa berdampak atau tidak bisa kami ukur dampaknya bagi perseroan," kata Silmy dalam paparan publik Krakatau Steel, Selasa (29/12).

Sebagaimana diketahui perseroan berencana mengantarkan tiga anak usahanya melantai di bursa. Tiga anak usaha tersebut yaitu PT Krakatau Tirta Industri, PT Krakatau Bandar Samudera, dan PT Krakatau Industrial Estate.

Dalam hal Initial Public Offering (IPO) ini, Silmy mengatakan pihaknya terus berkonsultasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengenai waktu, maupun anak usaha mana yang akan dilepas ke publik.

"Mengenai siapa dan kapan, nanti akan disampaikan ketika waktunya sudah tepat," tuturnya.

Lebih lanjut, Silmy menjelaskan IPO merupakan salah satu cara yang digunakan perseroan untuk mengoptimalkan aset perusahaan. Strategi lainnya, adalah melalui spin off.

Sebelumnya perseroan dikabarkan mencari partner strategis untuk mengoperasikan blast furnace, dengan bentuk kerja sama spin off.

Sponsored

Silmy mengatakan pihaknya menawarkan kerja sama ini ke mitra perseroan yang ada, dan membuka diri ke calon mitra lain yang berkualitas.

"Blast furnace ada penyempurnaan teknologi, untuk dioptimalkan. Ada aksi korporasi tentunya semacam spin off. Belum kami putuskan seperti apa, masih dalam proses pengkajian dan negosiasi," ujar dia. 

Berita Lainnya
×
tekid