KRAS gandeng BUMN Karya untuk akuisisi pabrik baja lokal

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) menggandeng BUMN Karya untuk memuluskan rencana akuisisi pabrik baja lokal.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menyatakan, saat ini sudah ada satu Badan usaha milik negara (BUMN) Karya yang dipastikan menjadi partner untuk akuisisi pabrik baja lokal itu.

Akan tetapi, Silmy enggan menyebutkan nama-nama perusahaan infrastruktur milik negara itu yang akan bekerja sama dengan pihaknya. 

"(Jadi partner) tapi mayoritas kami. (Nama perusahaan BUMN Karya) belum boleh diceritakan karena mereka (perusahaan) terbuka juga kan. Jadi yang konkret satu, juga yang sudah bicara-bicara ada satu lagi," ujarnya usai paparan publik di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (4/1). 

Emiten pelat merah bersandi saham KRAS tersebut saat ini tengah membidik dua hingga tiga perusahaan baja lokal yang akan diakuisisi. Rencananya, proses akuisisi ini bisa direalisasikan pada kuartal II atau III pada tahun ini.

Kendati demikian, lanjut Silmy, perseroan masih harus melakukan restrukturisasi terlebih dahulu untuk menyehatkan keuangan. Sebab, kondisi keuangan KRAS saat ini memang tengah merugi. Hal itu untuk meningkatkan kepercayaan investor hingga perbankan terhadap perseroan.

Sekadar informasi, pada kuartal III-2018 KRAS mencatat jumlah rugi bersih yang dibukukan sebesar US$37,78 juta. Kinerja itu membaik dengan menekan kerugian 51,18% dari rugi bersih yang dibukukan sebesar US$75,05 juta pada kuartal III-2017.

"Jadi mesti mengedepankan restrukturisasi dulu. Restrukturisasi itu rencananya akan selesai di Januari (2019)," pungkasnya.