sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kredit BNI didominasi sektor korporasi

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mengumumkan penyaluran kredit pada kuartal I-2018 didominasi oleh sektor korporasi.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Selasa, 24 Apr 2018 03:19 WIB
Kredit BNI didominasi sektor korporasi

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mengumumkan penyaluran kredit pada kuartal I-2018 didominasi oleh sektor korporasi.

Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo, menjelaskan penyaluran fungsi intermediasi perseroan mencapai Rp439,46 triliun, naik 10,8% year-on-year. Kontributor terbesar pada penyaluran kredit didapat dari sektor korporasi Rp216,09 triliun yang tumbuh 10,9% yoy.

Kredit bagi nasabah menengah tumbuh 5,8% yoy dan dijaga pada level Rp3,66 triliun. Sedangkan, penyaluran kredit pada segmen nasabah kecil tumbuh 13,4% yoy senilai Rp57,73 triliun.

Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) membaik dari periode sebelumnya 3,0% menjadi 2,3% pada kuartal I-2018. Keberhasilan penurunan NPL lantaran perseroan memperbaiki kualitas kredit, sehingga BNI mampu menjaga biaya kredit relatif stabil 1,7%.

Emiten pelat merah berkode saham BBNI juga mencatatkan rasio penutupan (coverage ratio) membaik dari 147,1% menjadi 148% yoy. Begitupun dengan rasio kredit terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR) yang terjaga pada level 90,1%.

"Sehingga masih cukup untuk mendukung pertumbuhan kredit BNI,” ujarnya pada paparan kinerja BNI, Jakarta, Senin (23/4).

Menurutnya, untuk menjaga pertumbuhan kredit korporasi, BNI menerapkan kebijakan memberikan kredit kepada korporasi berkualitas tinggi, baik itu sesama badan usaha milik negara (BUMN), maupun perusahaan swasta utama.

Portofolio pinjaman infrastruktur, kata dia, masih menjadi salah satu prioritas BNI dalam menggenjot pinjaman pada segmen korporasi. Pada periode Januari-Maret 2018, kredit infrastruktur tumbuh 15,3% yoy, yang didominasi oleh pembiayaan proyek-proyek konstruksi dan jalan tol.

Sponsored

Adapun pada sektor kredit menengah, BNI merancang strategi pertumbuhan yang selektif dan berkualitas melalui sejumlah langkah inisiatif. Di antaranya, supply chain financing, yaitu pemberian pembiayaan kepada debitur menengah yang mempunyai keterkaitan bisnis dengan nasabah korporasi BNI. 

"Pembiayaan juga mempertimbangkan pada sektor yang merupakan competitive advantage daerah di mana nasabah menengah melakukan operasional usahanya," tutur Anggoro.

Sementara untuk menjaga kualitas kredit dan ekspansi bisnis di segmen kredit kecil, sambungnya, BNI menerapkan sejumlah strategi. Di antaranya, pemberian kewenangan memutus kredit kepada cabang yang diiringi dengan peningkatan kompetensi sumber daya manusia di bidang perkreditan. 

Saat ini, BNI telah memiliki sekitar 265 kantor cabang yang mempunyai kewenangan memutus kredit kecil.

Pada segmen konsumer, payroll loan mencatat pertumbuhan sebesar 45,4% yoy. Angka tersebut diperoleh dari kuartal I-2017 Rp13,12 menjadi Rp19,07 triliun pada awal tahun ini.

Saat bersamaan, BNI berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) senilai Rp492,90 triliun atau meningkat sebesar 10,8% pada kuartal I-2018 ini. Selain itu, terjadi peningkatan rasio current acount saving account (CASA) dari 58,5% tahun lalu, menjadi 62,4% yoy

“Perbaikan rasio ini didorong oleh perubahan komposisi DPK sesuai dengab strategi BNI yang fokus ekspansi pada dana murah,” imbuhnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid