sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Krisis pangan global tak akan terjadi

Krisis pangan dipengaruhi dua faktor utama, yaitu penurunan produksi pertanian dan peningkatan harga pangan.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 21 Jul 2020 13:33 WIB
Krisis pangan global tak akan terjadi

Pandemi Covid-19 sempat memunculkan kekhawatiran akan terjadinya krisis pangan dunia. Bahkan, Presiden Joko Widodo juga beberapa kali menyampaikan kekhawatirannya akan krisis pangan.

Associate Center of Reform on Economics (CORE) sekaligus pengamat pertanian Dwi Andreas mengatakan, krisis pangan dipengaruhi dua faktor utama, yaitu penurunan produksi pertanian dan peningkatan harga pangan.

Andreas mengatakan hal itu terjadi pada tahun 2007 dan 2008. Saat itu, produksi pangan dunia turun dan harga pangan melonjak tinggi. Hal tersebut terulang lagi pada 2011 saat Arab Spring terjadi.

"Tapi kondisi pangan global kali ini agak berbeda. Tahun 2019, produksi pangan justru mencapai titik tertingginya. Lalu terkait dengan harga, price index pangan justru turun," ujar Andreas dalam diskusi CORE, Selasa (21/7).

Dengan melihat dua faktor tersebut, Andreas menyebut krisis pangan dunia tidak akan terjadi saat ini.

Di sisi lain, ketahanan pangan Indonesia tercatat mengalami perbaikan dalam beberapa tahun terakhir. Andreas mengatakan dari data Global Food Security Index, ketahanan pangan Indonesia berada di peringkat 62 pada 2019, dari peringkat 65 pada 2018.

Perbaikan peringkat tersebut, menurut Andreas, terbantu oleh impor pangan yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir dari 21,9 juta ton impor di tahun 2014, menjadi 27,6 juta ton impor pada 2018.

Tercatat, peringkat ketahanan pangan tertinggi dimiliki oleh Singapura yang hampir seluruh pangannya diimpor. Melihat contoh tersebut, Andreas berpendapat tidak ada korelasi antara ketahanan pangan dan upaya untuk meningkatkan produksi pangan.

Sponsored

"Impor saja selesai untuk ketahanan pangan. Tapi ingat, apa yang terjadi di negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara, ketika terjadi lonjakan harga pangan, hancur juga mereka," ujarnya.

Andreas mengatakan, negara seperti Indonesia akan cukup berisiko jika menggantungkan ketahanan pangannya ke impor.

"Setelah presiden mengatakan tekan impor, baru turun sedikit. Jadi ini masalahnya, ternyata ketahanan pangan kita itu ditentukan oleh impor pangan," tuturnya.;

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid