sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Presiden sebut kunci tak masuk resesi ada di Juli hingga September

Bantuan-bantuan dari pemerintah diharapkan dapat menjadi stimulus untuk ekonomi.

Hermansah
Hermansah Selasa, 11 Agst 2020 21:11 WIB
Presiden sebut kunci tak masuk resesi ada di Juli hingga September

Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis perekonomian Indonesia di kuartal III-2020 akan lebih baik dari kuartal II-2020. Untuk mendukung itu, Presiden meminta kepada gubernur, bupati, wali kota agar belanja APBD segera direalisasikan.

Secara nasional, Presiden mengaku masih melihat APBD sebesar Rp170 triliun di bank. Untuk itu, dia berharap pemerintah daerah mempercepat penggunaannya, terutama di kuartal III-2020 ini.

”Kunci ada di Juli, Agustus, dan September supaya kita tidak masuk dalam kategori resesi ekonomi. Tetapi kita juga patut bersyukur meskipun minus 5,32%. Coba lihat Italia minus 17,3%, Jerman minus 11,7%, Prancis minus 19%, Amerika minus 9,5%. Kita tetap harus mensyukuri itu,” katanya saat memberikan arahan mengenai Percepatan Penanganan Covid-19, Selasa (11/8) seperti dilansir setkab.go.id.

Kepala Negara juga mengingatkan kembali urusan bantuan sosial (bansos) agar dicek betul-betul. Jangan sampai ada masyarakat kekurangan sembako.

Apalagi pemerintah pusat sudah memberikan bantuan sosial tunai (BST), bantuan langsung tunai (BLT) untuk desa, subsidi listrik gratis untuk pemakaian 450 VA, 50% bagi 900 VA serta stimulus ekonomi untuk usaha-usaha kecil lewat perbankan.

”Sebentar lagi kami akan mengeluarkan yang namanya bansos produktif, ini untuk UKM. Akan diberikan kepada 13 juta usaha mikro-usaha kecil. Bantuan modal kerja darurat sebesar Rp2.400.000, juga akan diberikan kepada 13 juta pekerja, di luar 10 juta Kartu Prakerja,” kata Presiden.

Bantuan-bantuan ini diharapkan dapat menjadi stimulus untuk ekonomi. Terutama bagi masyarakat menengah ke bawah sehingga daya beli, konsumsi domestik juga akan naik. Harapannya pertumbuhan ekonomi secara nasional akan tumbuh lebih baik dari kuartal kemarin. ‘

"Kita tahu kuartal I-2020 masih tumbuh 2,97%. Negara lain sudah banyak yang negatif, kita masih tumbuh positif 2,97%. Tetapi di kuartal II-2020 kita sudah masuk ke minus. Dari positif 2,97% langsung minus 5,32%, ini harus hati-hati,” ujarnya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid