sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Laba Bank CIMB naik 11,8% capai Rp1,98 triliun

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) meraih laba bersih konsolidasi (unaudited) sebesar Rp1,98 triliun pada semester I-2019.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Kamis, 15 Agst 2019 22:26 WIB
Laba Bank CIMB naik 11,8% capai Rp1,98 triliun

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) meraih laba bersih konsolidasi (unaudited) sebesar Rp1,98 triliun pada semester I-2019. Laba bersih ini naik sebesar 11,8% secara tahunan (year-on-year/yoy) dengan earnings per share Rp79,27.

Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan bunga bersih yang naik sebesar 5,5% menjadi Rp6,32 triliun. 

Selain itu, penurunan biaya pencadangan sebesar 2% yoy juga turut memengaruhi kenaikan laba bersih perseroan. Rasio Loan Loss Coverage (LLC) CIMB Niaga pun berada di level yang aman sebesar 101,2%. 

“Kinerja keuangan CIMB Niaga pada semester I-2019 terus mengalami kemajuan. Pendapatan operasional yang naik sebesar 5,7% yoy," kata Tigor dalam keterangan resmi yang diterima Alinea.id, Kamis (15/8). 

Naiknya pendapatan operasional tersebut, lanjut Tigor, dikontribusikan oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh sebesar 5,5%. Selain itu, Net Interest Margin (NIM) CIMB Niaga pun pada semester I-2019 menjadi 5,41% dibandingkan 5,09% pada semester I-2018. 

"Dalam situasi perekonomian dan pasar yang masih menantang, kami berhasil menurunkan biaya pencadangan sebesar 2% yoy sehingga mampu meningkatkan laba bersih sebesar 11,8% yoy menjadi Rp1,98 triliun,” ujar Tigor.

Sementara total aset perseroan mencapai Rp271,86 triliun atau meningkat sebesar 4,5% yoy per 30 Juni 2019. Dengan total aset tersebut, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset. 

Meski demikian, jumlah kredit yang disalurkan tumbuh 2,6% yoy menjadi Rp190,5 triliun. Pertumbuhan kredit ini dikontribusikan oleh pertumbuhan pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar 13,5% yoy, Kartu Kredit sebesar 10% yoy, dan Kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sebesar 4,1% yoy. Kemudian di segmen kredit korporasi tumbuh sebesar 2,1% yoy. 

Sponsored

“Kami akan terus mengedepankan prinsip kehati-hatian terkait pertumbuhan kredit sejalan dengan kondisi perekonomian saat ini, dengan tetap memperhatikan kualitas aset sebagai prioritas utama,” tutur Tigor.

Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp197,85 triliun dengan rasio Current Account Saving Account (CASA) sebesar 53,9%. Adapun tabungan mengalami pertumbuhan sebesar 2,3% yoy.

Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) CIMB Niaga tercatat sebesar 20,59% per 30 Juni 2019, meningkat 199 basis poin secara tahunan. 

Tigor pun menyebut CIMB Niaga menjadi bank pertama yang naik kelas ke Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 4. Bank yang tergabung dalam BUKU 4 masuk dalam kategori bank tertinggi dari sisi modal inti (Tier-1) berdasarkan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ke depan, kata Togor, CIMB Niaga akan terus fokus memperbesar bisnis Consumer dan UKM, meningkatkan CASA, serta memperkuat proposisi bisnis Syariah dan penawaran produk Syariah. 

Berita Lainnya
×
tekid