sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Laba bersih BCA pada semester I-2020 turun 5,4%

Pandemi berdampak pada perlambatan berbagai aktivitas bisnis di beragam industri.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Senin, 27 Jul 2020 17:31 WIB
 Laba bersih BCA pada semester I-2020 turun 5,4%

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan entitas anak mencatatkan kinerja keuangan yang cukup solid selama semester I-2020, di tengah pandemi Covid-19. Laba bersih Bank BCA pada semester I-2020 tercatat sebesar Rp12,2 triliun, atau turun 5,4% dibandingkan Rp12,9 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan pandemi berdampak pada perlambatan berbagai aktivitas bisnis di beragam industri. Sehingga, mengakibatkan permintaan kredit menjadi lebih rendah, khususnya pada Maret hingga Juni 2020.

"Kredit tumbuh sebesar 5,3% YoY menjadi Rp595,1 triliun pada Juni 2020. Ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi," kata Jahja dalam konferensi pers semester I-2020 Bank BCA, Senin (27/7).

Tercatat, Bank BCA membukukan kredit korporasi sebesar Rp257,9 triliun, meningkat 17,7% YoY. Sementara kredit komersial dan UKM turun 0,9% YoY menjadi Rp184,6 triliun.

Sementara pada portofolio kredit konsumer, pertumbuhan KPR Bank BCA tercatat tumbuh flat 0,3% YoY, menjadi Rp91,0 triliun dan KKB turun 11,9% YoY menjadi Rp42,5 triliun. Kemudian, saldo outstanding kartu kredit turun 18,6% YoY menjadi Rp10,6 triliun akibat penurunan konsumsi domestik. Sehingga, total portofolio kredit konsumer turun 5,1% YoY menjadi Rp146,9 triliun.

Jahja melanjutkan, di tengah tantangan pandemi, Bank BCA mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga yang tinggi pada semester I-2020. Dana giro dan tabungan (CASA) tumbuh 12,8% YoY, mencapai Rp575,9 triliun dan berkontribusi sebesar 75,6% dari total dana pihak ketiga pada Juni 2020.

"Jaringan transaksi perbankan yang luas merupakan faktor pendorong pertumbuhan dana CASA. BCA terus berinvestasi pada platform layanan transaksi perbankan, khususnya pada digital channels," ujar Jahja.

Hingga Juni 2020, Bank BCA mencatat jumlah rekening tumbuh 11,9% YoY, mencapai 22,5 juta rekening yang didukung oleh layanan pembukaan rekening online. Sementara itu, deposito berjangka tumbuh 13,6% YoY mencapai Rp185,6 triliun.

Sponsored

Secara keseluruhan total dana pihak meningkat 13,0% YoY menjadi Rp761,6 triliun. Jahja mengatakan posisi likuiditas BCA tercatat tetap kokoh, dengan LDR sebesar 73,3%. Likuiditas berada pada tingkat yang sehat untuk mengantisipasi berbagai kebutuhan yang tidak terduga, khususnya selama masa pandemi.

Selain itu, pada semester I-2020, perseroan dapat menurunkan biaya dana pihak ketiga, sehingga membantu meringankan tekanan pada pendapatan bunga gross yang diakibatkan oleh peningkatan restrukturisasi kredit.

Pendapatan bunga bersih naik 10,6% YoY menjadi Rp27,2 triliun. Pencapaian ini mendukung BCA untuk membukukan total pendapatan operasional sebesar Rp37,8 triliun, tumbuh 10,3% YoY. Di lain sisi, beban operasional tumbuh lebih rendah, sebesar 3,8% YoY menjadi Rp16,2 triliun.

Dengan demikian, laba sebelum provisi dan pajak BCA mencapai Rp21,5 triliun, tumbuh 15,8% YoY. Di mana, pertumbuhan tersebut telah memberikan ruang untuk mengantisipasi kenaikan biaya pencadangan kredit.

Kemudian, biaya pencadangan penurunan nilai aset semester I-2020 adalah sebesar Rp6,5 triliun. Meningkatnya biaya CKPN ini sejalan dengan peningkatan risiko potensi penurunan kualitas kredit.

"Penurunan laba yang tajam ini juga disebabkan dari CKPN yang kita bentuk secara signifikan di kuartal II-2020, sebesar Rp5,6 triliun," ujar Jahja.

Jahja melanjutkan, di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, BCA tetap mampu menjaga permodalan bank pada posisi yang solid dengan rasio kecukupan modal (CAR) berada pada level 22,9%. Rasio ini jauh diatas rasio yang ditetapkan oleh regulator.

Adapun rasio kredit bermasalah atau NPL Bank BCA tercatat sebesar 2,1%, atau meningkat dibandingkan 1,4% pada Juni 2019. Bank membukukan rasio pengembalian terhadap aset (ROA) 3,1% dan pengembalian terhadap ekuitas (ROE) 15,6% pada semester pertama 2020.

Berita Lainnya
×
tekid