sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Laba bersih Pelita Shipping naik 2.859%

Perolehan laba ditopang pertumbuhan pada pendapatan usaha yang tumbuh 56,28% yoy menjadi Rp31,05 triliun yang didapatkan dari kedua segmen.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Selasa, 31 Jul 2018 11:58 WIB
Laba bersih Pelita Shipping naik 2.859%

PT Pelita Samudera Shipping Tbk. (PSSI) mencatatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan di semester I-2018. Perusahaan berhasil meraup laba bersih setelah pajak mencapai US$ 4 juta atau naik sebesar 2.859% yoy dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 136.500 sepanjang semester I-2018.

Berdasarkan keterangan pers yang diterima Alinea.id, Selasa (31/7), perolehan laba ditopang pertumbuhan pada pendapatan usaha yang tumbuh 56,28% yoy menjadi Rp31,05 triliun yang didapatkan dari kedua segmen bisnis. Yakni, volume pengangkutan batu bara dari kapal tunda dan tongkang, naik sebesar 52% year on year (YoY) dari 4,1 juta metrik ton di semester I-2017 menjadi 6,2 juta metrik ton di semester I-2018.

Kenaikan ini berkontribusi terhadap pendapatan usaha sebesar 68% yoy. Segmen pemindah muatan batu bara dari floating loading facility naik sebesar 38% yoy. Dari 8,2 juta metrik ton di semester I-2017 menjadi 11,4 juta metrik ton di semester I-2018 yang berkontribusi terhadap naiknya pendapatan usaha sebesar 31% yoy.

Seiring dengan meningkatnya volume pengangkutan, beban pokok pendapatan juga mengalami kenaikan, yaitu, sebesar 28% yoy dari US$16,9 juta menjadi US$ 21,7 juta. Total aset mencapai US$103 juta pada Juni 2018 dan total ekuitas tumbuh 4% yoy menjadi sebesar US$ 63,4 juta dari US$ 61,2 juta di Desember 2017.

Perseroan menambah aset dengan pembelian armada kapal-kapal di dua tahun terakhir dengan harga beli yang cukup wajar. Hal itu seiring dengan harga batu bara yang mulai stabil, di mana kebutuhan logistik pengangkutan batu bara semakin naik.

Harga batu bara yang semakin stabil di 2018 berkontribusi pada kinerja positif perseroan, yang mengawali tahun ini dengan penandatanganan kontrak-kontrak besar dengan pelaku penambang batu bara utama di Indonesia, termasuk untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga batu bara.

Efisiensi berkelanjutan dilakukan dalam monitor yang ketat di penggunaan bahan bakar dan minyak diesel, pengeluaran biaya teknis kapal, serta perbaikan dan pemeliharaan kapal.

Dengan penambahan armada kapal-kapal baru yang beroperasi penuh di 2018, perseroan berhasil mempertahankan tingkat rata-rata utilisasi kapal yang cukup tinggi di atas 90%. Area operasional perseroan di Samarinda dan Banjarmasin meluas ke Berau dan Sangkulirang area di Kalimantan Timur dan di awal tahun 2018 sukses mendapatkan tender di area tambang Bukit Asam di Tanjung Kampeh, Sumatra Selatan.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid