Laba bersih Wika Gedung naik tipis 4,8% ke Rp302,6 M
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) meraih laba bersih Rp302,6 miliar pada kuartal III-2019.
Anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di bidang properti, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) meraih pendapatan Rp3,36 triliun pada kuartal III-2019. Angka ini turun 12,9% dari pendapatan WEGE pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,86 triliun.
Direktur Utama WEGE Nariman Prasetyo mengatakan meskipun mengalami penurunan pendapatan, WEGE mencatatkan kenaikan tipis laba bersih sebesar 4,8% menjadi Rp302,6 miliar pada kuartal III-2019. Laba bersih tersebut naik dibandingkan tahun lalu yang hanya sebesar Rp288,7 miliar.
"Pendapatan usaha WEGE tersebut ditopang terbesar dari jasa konstruksi yang menyumbang 96,37% dari total pendapatan usaha perseroan sebesar Rp3,24 triliun pada kuartal III-2019," kata Nariman dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (29/10).
Pendapatan jasa konstruksi perseroan menurun 10,1% dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu sebesar Rp3,61 triliun.
Selanjutnya, pendapatan dari sektor properti perseroan menyumbang sebesar 2,16% kepada pendapatan perseroan sebesar Rp72,79 miliar.
Kemudian, pendapatan dari sektor industri menyumbang 1,06% pada pendapatan perseroan sebesar Rp36,02 miliar. Sisanya, disumbang dari pendapatan konsesi sebesar Rp13,67 miliar.
Untuk beban, perseroan mencatatkan penurunan beban pokok penjualan sebesar 13,06% menjadi Rp3 triliun pada kuartal III-2019, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,45 triliun.
Beban pokok penjualan ini disumbang terbesar dari segmen konstruksi dengan persentase 95% atau sebesar Rp2,85 triliun. Segmen kedua terbesar penyumbang beban pokok penjualan adalah bisnis pracetak perseroan dengan persentase 2,35% sebesar Rp70,5 miliar.
Hingga kuartal III-2019, perseroan mencatatkan kenaikan tipis aset sebesar 1,6% menjadi Rp5,98 triliun, dari Rp5,89 triliun year-to-date (ytd).
Sementara itu, jumlah liabilitas perseroan mengalami penurunan tipis sebesar 1,9% menjadi Rp3,68 triliun hingga kuartal III-2019, dari Rp3,75 triliun ytd. Sedangkan, jumlah ekuitas perseroan mengalami kenaikan 8% hingga kuartal III-2019 menjadi Rp2,30 triliun, dari Rp2,13 ytd.